Puspenerbal Dapat Tambahan 10 Heli AKPA/AKS dan 3 Pesawat Patmar
23 Februari 2012 : Tahun ini Pusat Penerbangan Angkatan Laut
(Puspnerbal) akan dapat tambahan 10 Helikopter dan tiga pesawat patroli
maritim (Patmar). KSAL Laksamana TNI Soeparno mengatakan, kebutuhan heli
dan pesawat Patmar adalah tuntutan, terutama Helikopter yang memiliki
kemampuan Anti Kapal Permukaan (AKPA) dan Anti Kapal Selam (AKS).
Hercules TNI AU Kembali Dari Oklahoma
22 Februari 2012 : Pesawat C-130 Hercules TNI AU tiba di Lanud Halim
Perdanakusuma, Jakarta, setelah menjalani perbaikan menyeluruh
(overhaul) di ARINC, Oklahoma Amerika Serikat.
Selain perbaikan structure, pesawat ini juga telah ditingkatkan
kemampuan daya angkutnya. “Serah terima dilakukan oleh dubes Amerika di
Indonesia yang diwakili KSAU,” ujar Azman. Pesawat ini diperbaiki
setelah menjalani pemeliharaan berat dalam Programmed Depot Maintenance
di hanggar perusahaan swasta ARINC.
Sukhoi Ujicoba Bom Buatan Dislitbangau dan Pindad
22 Februari 2012 : Tiga Pesawat tempur
Sukhoi dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanudin Makasar,
melaksanakan uji dinamis bom tajam buatan Dinas Penelitian dan
Pengembangan TNI AU (Dislitbangau) bekerjasama dengan PINDAD, di Air
Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur.
Ketiga pesawat Sukhoi tersebut menguji Bom Tajam Nasional (BTN)-250,
dan Bom Latih Asap Practice (BLA P)-50, dengan tujuan untuk mengetahui
daya ledak serta ketepatan sasaran. Jika uji coba ini sukses,
diharapkan bom mendapatkan sertifikat kelaikan dari Dislambangau.
Indonesia & China Sepakati Kerjasama Industri Pertahanan
21 Februari 2012 : Indonesia dan Republik Rakyat China (RRC) menyepakati
kerja sama industri pertahanan kedua negara perlu diarahkan untuk
pengembangan alih teknologi.
Siaran pers Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Selasa
(21/2), menyebutkan selain itu program saling kunjung antarpemimpin
militer, pendidikan, pertukaran siswa, pelatihan personil dan latihan
bersama
Rudal C-705 Untuk KCR & Rudal Yakhont Untuk Fregat Van Speijk
20 februari 2012 : "Kapal Cepat Rudal (KCR) TNI AL positif dipersenjatai
rudal C-705 hasil produksi bersama Pemerintah Indonesia dan China".
Demikian diungkapkan Asisten Perencanaan KSAL Laksamana Muda TNI
Soemartono kepada ANTARA di Jakarta, Senin (20/2).
"TNI AL sudah melakukan uji coba terhadap rudal C-705 sebanyak dua
kali, dan hasilnya sangat bagus untuk jadi senjata utama di KCR TNI
AL," ungkapnya. TNI AL saat ini baru memiliki dua unit KCR 40m yakni KRI
Clurit dan KRI Kujang dan empat KCR kelas Mandau. "Total TNI AL
memesan 40 unit KCR untuk ditempatkan di beberapa wilayah laut
Indonesia yang rawan kejahatan laut," ungkapnya.
Marinir TNI AL Tambah 37 Unit Tank BMP-3F
16 februari 2012 : Marinir TNI AL kembali mendatangkan 37 unit tank
amfibi BMP-3F yang dibeli dari Rusia dari program pengadaan 2012. Tank
tersebut ditargetkan sudah bisa dikirim ke Tanah Air secara bertahap
mulai tahun ini. Kadispenal Laksamana Pertama TNI Untung Suropati
mengungkapkan, pengadaan alutsista tank amfibi tersebut merupakan bagian
dari strategi TNI AL berkaitan dengan konsep kekuatan pokok
minimum.“Juga berkaitan dengan pengembangan divisi marinir kita di
Sorong,” ungkap Untung di Jakarta Kamis (16/2).
Total Pesanan Kapal Cepat Rudal TNI AL Sebanyak 14 Kapal
16 Februari 2012 : Kapal pertama sudah
memperkuat Armada Perang TNI AL dijajaran Armabar dengan nama KRI
Clurit-641. Saat ini, PT. Palindo Marine Shipyard juga sudah mulai
menyiapkan KCR-40 ketiga dan direncanakan selesai pada bulan November
2012. Sedangkan KCR-40 keempat diperkirakan akan selesai pada tahun
2013.
Menhan mengungkapkan, program pengadaan type Kapal Cepat Rudal (KCR)
seperti ini sampai dengan tahun 2014 nanti direncanakan sebanyak 14
kapal dengan ukuran antara 40 meter sampai 60 meter.
Indonesia Tandatangani Kontrak Pembelian Sembilan C-295
15 Februari 2012 : Kontrak senilai US$ 325 juta ini mencakup juga
penyediaan suku cadang dan pelatihan dengan skema pembayaran
menggunakan Kredit Ekspor.Nantinya pesawat C-295 akan dioperasikan oleh
TNI AU untuk kepentingan militer, logistik, kemanusiaan dan misi
evakuasi medis.
"Pengiriman pertama diperkirakan mulai tahun 2012, sampai pada semester
kedua tahun 2014," ujar Purnomo dalam keterangan tertulisnya, Rabu
(15/2). Menurut Purnomo, pesawat C-295 memiliki kemampuan yang ideal
untuk kebutuhan angkut militer di Indonesia, serta kepentingan
kemanusiaan dan transfer technologi untuk industri dirgantara nasional.
UAV TNI Mulai Operasional Tahun Ini
9 Februari 2012 : Pesawat intai tanpa awak (UAV) TNI yang dipesan dari
PT Kital Philipine Corp direncanakan operasional pada tahun 2012 ini.
Keperluan intelijen menjadi hal mendasar pengadaan wahana udara militer
ini.
"Pesawat ini merupakan pesawat baru dan akan dikirim tahun ini," kata
Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, di Kantor Kemhan,
Jakarta, Kamis (9/2). Ia mengatakan, pesawat UAV itu memiliki kemampuan
jelajah hingga radius 200 km degan waktu pengoperasian 15 jam.
KRI Nanggala Hari ini Resmi Disambut Kedatangannya
5 Februari 2012 : Kapal selam TNI AL, KRI Nanggala-402 Minggu (5/2) tiba
di perairan Indonesia usai menjalani perbaikan menyeluruh di Korea
Selatan selama hampir dua tahun. Seperti KRI Cakra-401, KRI Nanggala
juga menjalani perbaikan total di galangan kapal yang sama di galangan
kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea
Selatan.
Kembalinya kapal selam tipe U-209/1300 buatan Jerman pada 1981 itu,
memantapkan kekuatan pemukul TNI Angkatan Laut bersama KRI Cakra-401
sebagai arsenal bawah laut Tanah Air.