Selamat Datang di Website blogger Jhon Demos Silalahi

28 Des 2012

TNI AL Peringati Hari Armada ke-67


Peringatan Hari Armada RI ke-67 tahun 2012 digelar dalam suatu upacara militer Parade dan Defile yang berlangsung di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Ujung Surabaya, Rabu, 5 Desember, dengan inspektur upacara  Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E.

Upacara Parade dan Defile Hari Armada RI Tahun 2012 ini melibatkan 2.400 pasukan upacara yang terdiri dari prajurit TNI AL dan PNS TNI AL wilayah Surabaya. Bertindak selaku komandan upacara  Komandan Gugus Keamanan Laut Koarmatim Laksamana Pertama TNI Siwi Sukma Adji. Peringatan Hari Armada RI Tahun 2012 ini mengangkat tema: “Kobarkan Semangat Kepahlawanan Guna Memantapkan Profesionalisme dalam Rangka Mewujudkan TNI AL yang Handal dan Disegani”.

Pada peringatan Hari Armada RI kali ini dihadiri Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum, Pangarmabar Laksamana Muda TNI Sadiman, S.E., para Pangkotama TNI AL, para pejabat teras TNI AL, Muspida Provinsi Jawa Timur, tokoh masyarakat Jawa Timur, serta sejumlah mantan Panglima Armada RI yang juga mantan Kepala Staf Angkatan Laut.
HARI ARMADA. Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono (kedua kiri) melakukan inspeksi pasukan pada Hari Armada di Dermaga Ujung, Makoarmatim, Surabaya, Jatim, Rabu (5/12). Foto: Dispenarmatim
 Peringatan Hari Armada RI yang dilaksanakan setiap tahun, merupakan momentum bagi Prajurit Matra Laut untuk mengenang dan menghargai jasa para pendahulu dalam mempertahankan nilai-nilai heroik dengan semangat pengabdiannya yang tanpa pamrih. Peringatan ini diharapkan dapat menggugah ingatan bangsa Indonesia ke dalam sejarah pasang surutnya kebesaran bahari bangsa Indonesia.
Seperti telah diketahui bersama, pada zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit bangsa Indonesia pernah memiliki kekuatan armada laut yang tangguh dan disegani, yang menguasai jalur-jalur pelayaran penting dunia, serta telah mampu menjalin hubungan baik dengan bangsa-bangsa lain di belahan dunia. Sebagai generasi penerus, kita selayaknya bangga dan bersyukur, bahwa nenek moyang kita, para pendahulu kita dengan tulus ikhlas telah bekerja keras dari generasi ke generasi dengan mewariskan nilai-nilai sebagai bangsa bahari dengan citra yang baik di dunia internasional.

Pewarisan nilai-nilai luhur kekuatan bahari yang tangguh tersebut kini telah menjelma dengan sebutan Armada RI, sebagai tulang punggung di dalam mendinamisasikan tugas, fungsi, dan peran TNI Angkatan Laut, utamanya sebagai inti kekuatan pertahanan negara di laut. Komando Armada RI, baik Kawasan Barat maupun Kawasan Timur adalah Komando Utama Pembinaan dan Operasional Angkatan Laut yang bertugas membina kemampuan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang terdiri dari Kapal Perang, Pesawat Udara, Pasukan Marinir, dan Pangkalan, khususnya dalam membina kemampuan peperangan laut, membina kesiapan operasi untuk melaksanakan Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dalam rangka pengendalian laut, penegakkan kedaulatan dan hukum di laut, serta pembinaan potensi maritim menjadi kekuatan pertahanan dan keamanan negara  di laut.
Sejumlah personel pasukan khusus Intai Amfibi-1 (Taifib-1) Marinir TNI AL mengikuti defile pada Hari Armada di Dermaga Ujung, Makoarmatim, Surabaya, Jatim, Rabu (5/12)
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/Koz/Spt/12.
 Pada Peringatan Hari Armada RI Tahun 2012 ini dimeriahkan dengan pertunjukan kolosal Pendaratan Pasukan-M guna mendukung perjuangan I Gusti Ngurah Rai di Bali dalam melaksanakan Puputan Margarana. Pasukan-M pimpinan Markadi merupakan tulang punggung gerilyawan pendukung kemerdekaan Republik Indonesia yang diutus Markas Besar Umum Tentara Keamanan Rakyat guna membantu perlawanan rakyat Bali atas pendudukan tentara Belanda. Tugas mereka kala itu adalah membentuk pangkalan TKR Laut di Bali, sekaligus mengorganisir basis-basis perjuangan rakyat di berbagai tempat. Meski tugas yang diembannya terbilang sukses dalam menumpas perlawanan terhadap tentara Belanda, akan tetapi perjuangan Pasukan-M pimpinan Kapten Markadi seolah tidak mau dikenang, seperti telah dituangkan dalam simbolnya yang bertuliskan “menang tak dibilang, gugur tak dikenang”.

Dalam amanat Panglima TNI mengatakan, Presiden Soekarno menyatakan dalam pidatonya pada peringatan Hari Armada Tahun 1961 “…Bahwa negara kita hanya bisa menjadi besar dan kuat jikalau ada persatuan, perhubungan dan penguasaan yang mutlak atas lautan.”  Dengan demikian, peringatan ini dapat dijadikan sebagai refleksi historis perjalanan pengabdian TNI Angkatan Laut, dalam wujud evaluasi dan introspeksi guna menyempurnakan pelaksanaan tugas dan pengabdian di masa yang akan datang.

“Bila kita memperhatikan secara cermat perkembangan kepentingan aspek maritim internasional, maka akan kita dapati suatu benang merah yang menghubungkan antara kepentingan internasional tersebut dengan kepentingan maritim Indonesia, disertai segala dampak yang terkandung di dalamnya,”kata Panglima TNI.

Sebelumnya, berbagai kegiatan digelar mewarnai peringatan Hari Armada RI, diantaranya bersih-bersih Sungai Kalimas dengan melibatkan Prajurit TNI AL, TNI AD, TNI AU, Kepolisian, instansi pemerintah dan swasta, serta segenap warga Surabaya. Kegiatan bedah beberapa rumah kumuh, olahraga jalan sehat bersama, lomba antar satker Koarmatim meliputi: lomba dayung perahu karet, multiathon, dan menembak, pemecahan Rekor Muri Indonesia berupa memasak nasi goreng yang melibatkan 1.726 juru masak awak KRI dan Prajurit TNI AL wilayah Surabaya.

Kegiatan lain yang akan dilaksanakan yaitu menggelar Naval Base Open Day (NBOD) pada hari Minggu 9 Desember mendatang, dengan kegiatan   funbike yang melibatkan ribuan peserta baik prajurit TNI/Polri dan warga masyarakat, pameran Alutsista dan parade kesenian antar Satker Koarmatim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar