Selamat Datang di Website blogger Jhon Demos Silalahi

21 Des 2012

Betapa Toleransinya Indonesia Kepada Malaysia

Berulang kali Malaysia menyakiti hati Bangsa Indonesia, berulang kali juga kita berusaha mendiamkannya. Bila kita runut kebelakang sangat banyak hal-hal yang mengecewakan yang dilakukan Malaysia yang berakibat menyakiti Bangsa Indonesia. Demi mengokohkan Tageline Pariwisata mereka “Malaysia Truly Asia” mereka menghalalkan segala cara dengan mengklaim kebudayaan – kebudayaan Indonesia.

1. Angklung
Dalam situs www.musicmall_asia.com disebutkan bahwa angklung berasal dari Malaysia tepatnya berada di kota Johor. Musik angklung merupakan pengiring kesenian kuda kepang. Klaim ini membuat masyarakat Indonesia marah, namun pemerintah Malaysia membantah melakukan klaim atas alat musik khas Jawa Barat tersebut.

2.Reog Ponorogo
Awal dari klaim ini adalah pada saat website Kementerian Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia dengan alamat situs http://www.heritage.gov.my memasang gambar Reog Ponorogo dan menyebutnya sebagai tarian asal Malaysia yaitu Tari Barongan. Komentar menentang pun bermunculan, sampai akhirnya Pemerintah Jawa Timur berupaya mendaftarkan Rego Ponorogo untuk mendapatkan hak paten tingkat dunia.

3. Rasa Sayange
Pada bulan Oktober 2007, iklan pariwisata Malaysia bertajuk “Malaysia, Truly Asia”, menggunakan lagu rakyat. Liriknya terdiri dari campuran Bahasa Inggris, Melayu dan Mandarin, tetapi, jika didengarkan lebih lanjut, terdapat lirik “… Rasa sayang sayang hey”. Yang sangat mirip dengan lagu Rasa Sayange, lagu turun temurun rakyat Maluku. Protes keras muncul dari Indonesia. Terutama di Internet, bahwa Malaysia “mencuri” lagu Rasa Sayange untuk mempromosikan pariwisata mereka. Tapi Tengku Adnan Tengku Mansor, Menteri Pariwisata Malaysia ketika itu menyatakan, Rasa Sayang –versi mereka dari lagu Rasa Sayange –adalah lagu rakyat di kepulauan Nusantara, dan Indonesia tak bisa mengklaim punya lagu tersebut. Sementara menurut Menteri Penerangan Malaysia,  YB Dato menegaskan bahwa tidak ada niatan dari Malaysia untuk mengklaim lagu tersebut sebagai milik Malaysia.

4. Tari Pendet
Tarian khas asal Pulau Dewata tersebut juga tak luput dari klaim Negeri Jiran. Hal itu diketahui ketika dalam sebuah iklan pariwisata ‘Visit Malaysia’ menampilkan cuplikan Tari Pendet tersebut. Meskipun begitu, pemerintah Malaysia berkilah bahwa mereka tidak melakukan klaim dan yang terjadi semata-mata hanya kesalah pahaman belaka.

5. Batik
Pada saat awal kasus Klaim ini terjadi, Batik merupakan salah satu yang pertama di Klaim oleh Malaysia sebagai warisan kebudayaan milik negaranya. Pengakuan tersebut sempat membuat resah pengrajin batik dan juga menuai kemarahan rakyat Indonesia. Bahkan dalam laga final piala AFF lalu, sempat ramai informasi melalui Broadcast Message untuk memakai batik saat Indonesia bertanding melawan Malaysia. Klaim atas batik ini akhirnya dimenangkan oleh Indonesia dengan ditetapkannya batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh Unesco pada 2 Oktober 2009. 

 6. Tor-Tor Batak dan Ulos dan Gordang Sambilan
Dengan alasan agar mendapatkan dana bantuan pelestarian kebudayaan dari Negara mereka mendaftarkan tari Tor-Tor yang merupakan Tarian Khas asal Sumatera Utara yang telah dikenal Luas dengan ciri khasnya penarinya memakai Kain Ulos yang juga merupakan Pakaian kain Tenun Khas Sumatera Utara Khususnya Suku Batak yang terdiri dari beberapa puak. Klaim sepihak ini membuat berang Bangsa Indonesia terutama Suku Batak yang langsung memberikan protes keras ke Malaysia.

Masih panjang daftar budaya Indonesia yang diklaim oleh Malaysia seperti tari Kuda Lumping, Bunga Raflesia Arnoldi, dan masakan Rendang dari Sumatera Barat.  Sampai kapankah budaya kita akan terus “disalip” oleh Malaysia?
Pelecehan di dunia olah raga juga kerap dilakukan oleh mereka, dari pemukulan atlet Indonesia, cara penerimaan atlet yang akan berlaga di Malaysia, Pemukulan sporter bola bahkan yang terjadi baru baru ini video yel-yel bola sporter Malaysia yang beredar di Youtube yang menghebohkan dan membuat marah besar sebagian besar masyarakat Indonesia karena mereka jelas melecehkan Bangsa Indonesia yang menyamakannya dengan binatang. Terlepas dari penembakan, pemukulan, penyiksaan TKI yang juga selalu terjadi di Malaysia tidak menyurutkan keinginan banyak orang untuk mengadu nasib bekerja ke Malaysia atau dengan bangga berobat dan bertamasya ke Malaysia.
Kembali lagi Mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainudin Maidin, memberikan gambaran negatif soal Presiden Indonesia ketiga, B.J. Habibie. Dalam tajuk rencana koran Utusan Malaysia edisi Senin, 10 Desember 2012, Zainuddin menggambarkan Habibie sebagai sosok egois, memualkan, serta pengkhianat bangsa. Memulai tulisannya, Menteri Penerangan di era Abdullah Badawi ini mengulas kedatangan B.J. Habibie ke Malaysia beberapa hari lalu. “Presiden Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie, yang mencatatkan sejarah sebagai Presiden Indonesia paling tersingkat, tersingkir kerana mengkhianati negaranya, telah menjadi tamu kehormatan Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim baru-baru ini,” tulis Zainudin di halaman 6 Utusan Malaysia. Tulisan selanjutnya, Zainudin lebih banyak menceritakan beberapa sisi negatif Habibie selama menjadi Presiden Indonesia, mulai peran Habibie yang menyebabkan Timor-Timur terlepas dari NKRI hingga perpecahan politik yang menyebabkan tumbuhnya 48 partai politik di Indonesia. “Beliau mengakhiri jabatannya dalam kehinaan setelah menjadi presiden sejak 20 Oktober 1999,” begitu Zainudin Maidin memberi penilaian. Lebih menyakitkan mantan menteri ini menggambarkan B.J Habibie sebagai “dog of imperialism”.
Bisa jadi kegeraman Zainudin dipicu kekhawatiran kalau Habibie–yang di Indonesia dikenang sebagai salah satu tokoh penting dalam transisi demokrasi–membawa virus reformasi ke Malaysia.
Sampai kapan lagi kita akan memberi toleransi dan bersabar dengan ulah mereka yang dengan rasa tidak bersalahnya terus mengulang perbuatan yang menyakiti Bangsa Indonesia. Mereka mengatakan serumpun bukan berarti kita rumput yang terus dipijak. Andai ini di masa Soekarno mereka akan gentar dengan Negara ini karena mereka akan di Ganyang sehingga tidak bisa sesukanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar