
Kebijakan pembangunan kekuatan dan kemampuan TNI yang dituangkan dalam
perencanaan strategis TNI masih terfokus pada mewujudkan Kekuatan Pokok
Minimum Pertahanan (Minimum Essential Force - MEF), dengan titik berat
pada modernisasi dan melengkapi alat utama sistem persenjataan
(Alutsista) yang mengutamakan produksi dalam negeri, guna terwujudnya
kekuatan Pertahanan Negara yang cukup dan lebih memadai. Demikian amanat
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., yang dibacakan Asrenum
Panglima TNI Laksda TNI Among Margono, S.E., selaku Inspektur Upacara
pada Upacara Bendera 17-an, di lapangan Upacara Mabes TNI, Cilangkap,
Jakarta, Senin , 17 Desember 2012.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan, makna dan hakekat dari kekuatan “cukup”, adalah kekuatan yang mampu mengemban tugas-tugas operasional yang sedang dan akan diemban di masa depan serta setiap saat dapat dikembangkan bila diperlukan, tidak berlebihan di tengah keterbatasan anggaran dan tidak ketinggalan di tengah kemajuan tehnologi militer, serta memancarkan deterrence effect atau daya tangkal yang tinggi, sehingga disegani oleh kawan atau lawan.
Namun demikian tegas Panglima TNI, aspek pembinaan, pemeliharaan, dan perawatan terhadap apa yang telah dimiliki, baik personel, alat perlengkapan (Alkap), alat utama (Alut) maupun Alutsista harus terus dilaksanakan dan ditingkatkan sebagai landasan pacu yang kokoh sebelum adanya realisasi program 2013. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai usia pakai yang optimal dan menghindari, serta menekan terjadinya ”resiko”, baik berupa incident (kejadian bahaya) atau accident (kecelakaan), hingga pada tingkat yang serendah-rendahnya.
Dalam upacara yang berlangsung khidmat tersebut, Panglima TNI memberikan penekanan kepada seluruh Komandan Satuan dan seluruh Prajurit serta Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI untuk:
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan, makna dan hakekat dari kekuatan “cukup”, adalah kekuatan yang mampu mengemban tugas-tugas operasional yang sedang dan akan diemban di masa depan serta setiap saat dapat dikembangkan bila diperlukan, tidak berlebihan di tengah keterbatasan anggaran dan tidak ketinggalan di tengah kemajuan tehnologi militer, serta memancarkan deterrence effect atau daya tangkal yang tinggi, sehingga disegani oleh kawan atau lawan.
Namun demikian tegas Panglima TNI, aspek pembinaan, pemeliharaan, dan perawatan terhadap apa yang telah dimiliki, baik personel, alat perlengkapan (Alkap), alat utama (Alut) maupun Alutsista harus terus dilaksanakan dan ditingkatkan sebagai landasan pacu yang kokoh sebelum adanya realisasi program 2013. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai usia pakai yang optimal dan menghindari, serta menekan terjadinya ”resiko”, baik berupa incident (kejadian bahaya) atau accident (kecelakaan), hingga pada tingkat yang serendah-rendahnya.
Dalam upacara yang berlangsung khidmat tersebut, Panglima TNI memberikan penekanan kepada seluruh Komandan Satuan dan seluruh Prajurit serta Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI untuk:
Pertama, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, sebagai wujud amaliah nyata dari Sapta Marga dan Sumpah
Prajurit, sekaligus landasan moral dan etika dalam pelaksanaan tugas.
Kedua, meningkatkan wawasan serta ilmu pengetahuan dan tehnologi
guna membangun kapasitas diri dan keterampilan keprajuritan dalam rangka
membangun kapabilitas TNI dalam rangka mendukung pembangunan kekuatan
pokok minimum TNI yang solid dan profesional.
Ketiga, senantiasa memelihara dan meningkatkan kewaspadaan, agar
tidak terjebak dalam pengaruh negatif dan tidak bersikap reaktif buta
yang merugikan diri maupun institusi atau organisasi TNI.
Keempat, meningkatkan disiplin pribadi sebagai basis terwujudnya disiplin satuan dan disiplin masyarakat.
Kelima, menjaga dan memegang teguh komitmen netralitas politik
TNI, sebagai salah satu bukti kongkrit dari hasil reformasi internal
TNI.
Keenam, meningkatkan terus soliditas dan solidaritas satuan, serta disiplin, dedikasi dan loyalitas prajurit.
Ketujuh, mengurangi dan menyederhanakan kegiatan yang bersifat
seremonial dan kunjungan kerja, guna mencegah terjadinya pemborosan
dalam rangka efisiensi anggaran di jajaran TNI.
Selesai upacara, dilanjutkan dengan ceramah agama Islam bertempat di GOR A. Yani Mabes TNI dengan penceramah H. Muhaimin Luthfie (Kakanwil Kemenag DKI Jakarta).
Selesai upacara, dilanjutkan dengan ceramah agama Islam bertempat di GOR A. Yani Mabes TNI dengan penceramah H. Muhaimin Luthfie (Kakanwil Kemenag DKI Jakarta).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar