Selamat Datang di Website blogger Jhon Demos Silalahi

15 Jan 2013

Namun, pembangunan kilang-kilang itu ternyata mampu menekan pengurangan impor BBM 25%.

kilang minyak offshore

 

Pemerintah mendahulukan pembangunan dua kilang pengolahan Bahan Bakar Minyak (BBM), dari rencana semula tiga kilang yang akan dibangun.

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Departemen ESDM Evita Herawati Legowo, yang akan didahulukan adalah ekspansi Kilang Balongan, Banten dan Kilang Tuban, Jawa Timur.

"Kami prioritaskan untuk membangun ekspansi Kilang Balongan dulu, setelah itu Kilang Tuban Jawa Timur," ujar dia di Departemen ESDM, Selasa malam, 3 November 2009.

Sedangkan untuk pembangunan Kilang Bojanegara, Banten, yang rencananya dilakukan PT Pertamina (persero), Petrofield, dan National Iranian Oil Refining Distribustion Company (NIORDC) baru direalisasikan pembangunannya setelah ekspansi Kilang Balongan dan pembangunan Kilang Tuban selesai.

Seperti diketahui, pemerintah melaui Pertamina berencana membangun tiga kilang yaitu Bojanegara dengan kapasitas 300 ribu barel per hari (bph) yang tahap awal akan dibangun dengan kapasitas 150 ribu bph dan diharapkan beroperasi pada 2015.

Kemudian Pembangunan kilang Tuban yang berkapasitas 300 ribu bph dan ditargetkan mulai beroperasi 2016, serta ekspansi kilang Balongan dengan kapasitas 200 ribu bph dan ditargetkan juga mulai beroperasi 2015.

Namun, pembangunan kilang-kilang itu ternyata hanya mampu menekan pengurangan impor BBM sebesar 25 persen dari saat ini impor BBM lebih dari 40 persen menjadi 15 persen.

Saat ini, konsumsi premium dalam negeri mencapai 123,889 juta barel, sedangkan kemampuan kilang dalam negeri 68,553 juta barel, serta pertumbuhan konsumsi premium dalam negeri per tahun mencapai 5,68 persen.

Dengan rencana pembangunan kilang-kilang baru tersebut dan penambahan kapasitas kilang balongan, produksi premium diperkirakan menjadi 164,999 juta barel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar