Selamat Datang di Website blogger Jhon Demos Silalahi

26 Jan 2013

Jokowi & 6 Gaya Gaul ala Anak Muda

 

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) disebut salah satu tokoh muda yang naik daun. Ayah 3 anak ini berjiwa muda dalam membenahi Jakarta.

Ayah 3 anak ini ingin anak muda di Jakarta menjadi inspirasi bagi Indonesia.

Jokowi yang gemar musik cadas ini selalu melibatkan partisipasi pemuda dalam sejumlah pesta rakyat, seperti malam tahun baru 2013 kemarin.

Semangat muda dan kerja tanpa mengenal lelah orang nomor satu ini kerap dijadikan teladan bagi kaum pemuda.

Berikut 6 gaya gaul ala anak muda Jokowi:


1. Jokowi Ngomong Ciyuuus...
Ciyuuus...miapah! Itulah bahasa gaul yang menjamur di kalangan masyarakat. Jokowi juga pernah menggunakan bahasa gaul itu.

Kata-kata gaul yang lagi 'in' itu terlontar dari Jokowi saat bercengkrama santai selama 30 menit dengan sejumlah wartawan di teras Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa 22 Januari 2013.

Saat itu, wartawan bertanya apakah Jokowi pusing menghadapi semua masalah Jakarta yang sedemikian kompleks, Jokowi menjawab santai sambil senyum-senyum.

"Biasa saja, jangan berpikir saya melihat ini pusing ya. Tapi yang paling penting setiap problem bisa diselesaikan dengan secepatnya," kata Jokowi.

Khusus mengenai agendanya berkunjung ke perkampungan warga, menurutnya tidak serampangan seperti yang terlihat. Lokasi yang dikunjungi adalah berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya sekaligus merumuskan permasalahannya.

"Malam itu kita kerja juga. Malam lebih hening, santai, jadi lebih enak buat mikir," kata Jokowi sambil tersenyum.

"Apa karena siang pusing menghadapi wartawan, Pak?" tanya wartawan.

"Ya nggak, tapi pas B dan pas T ya BT. Ciyussss," kata Jokowi sambil senyum disambut tawa wartawan.

Jokowi merasa semua masalah yang dihadapinya selama ini bisa diatasi. Tak ada masalah yang berat, semua enteng bagi ayah tiga anak itu.

"Nggak ada masalah yang paling bikin pusing, enteng semua, biasa aja. Ciyuuus (serius -red)," imbuh Jokowi.


2. Malam Muda Mudi
Jokowi akan menggelar acara bagi kaum muda-mudi Jakarta, seperti era Ali Sadikin dengan nama dan konsep yang tentunya berbeda.

"Pada saat ulang tahun Jakarta, pada saat Bang Ali ada acara muda-mudi, dan akan kita adakan kembali, tapi namanya belum tahu," kata Jokowi yang tidak membeberkan lebih lanjut rencana acara tersebut pada Senin 14 Januari 2013.

Suami Iriana ini akan membuat ruang-ruang rekreasi gratis bagi warga Ibukota. "Selain untuk interaksi masyarakat, bisa saling menyapa," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menceritakan acara Tahun Baru 2013 yang digelar di kawasan Thamrin dan Sudirman dan Monas.

"Alhamdulillah berjalan dengan baik. Juga ada di beberapa tempat, zikir akbar dan memang yang kami hadiri hanya di Monas, dan tempat lain tidak bisa hadir karena penataan waktu yang tidak memungkinkan," ujar Jokowi yang terbalut setelan jas warna hitam ini.


3. Konser Rock Idola
Jokowi penggemar musik rock. Musik cadas selalu menemani suami Iriana ini saat dalam perjalanan blusukannya keliling Jakarta.

"Rock itu ada Megadeth, Black Sabbath dan Metallica," kata Jokowi menyebut kelompok rock lain favoritnya.

Alunan musik rock I'll be There for You, milik Bon Jovi pun memeriahkan suasana perjalanan mobil Jokowi saat memecah kemacetan Jakarta.

"Ya sepanjang jalan kayak gini. Kamu kan nggak ngerti, Metallica, Scorpion, Anthrax. Ini masih agak lumayan kalau yang di (mobil dinas) Land Cruiser itu lebih cadas lagi," kata Jokowi.

Ayah 3 anak ini juga menonton konser grup Guns N' Roses. Ia ditemani istrinya yang juga fans terhadap grup yang terkenal dengan Lagu 'Welcome To The Jungle' ini.

Jokowi bahkan menyempatkan ke Singapura untuk menyaksikan aksi Judas Priest dan Lamb of God di sana beberapa waktu lalu.


4. Hotspot di TamanJokowi berjanji memasang hotspot di Taman Suropati. Di taman inilah, anak muda Jakarta bisa berkreasi.

"Nanti diberi hotspotnya, jadi anak muda bisa kumpul," kata Jokowi saat sedang menikmati sore hari di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/10/2012).

Jokowi berencana menambah jumlah taman kota seperti Taman Suropati di sejumlah daerah di Jakarta. Proses tersebut menurutnya telah dilaksanakan dan sedang dalam proses pembebasan lahan.

"Sudah masuk agenda ke depan, ruang kreatif warga di Jakarta seperti Taman Suropati harus diperbanyak. Sebentar lagi sudah dimulai, ini lagi kita urus banyak yang akan dibebaskan," ujar mantan Walikota Surakarta tersebut.

Menurut Jokowi, upaya pembuatan taman kota tersebut bisa dilaksanakan tanpa APBD, yakni melalui upaya-upaya bersama warga Jakarta. "Nggak usah pakai APBD, bisa diomongkan," ujar Jokowi.


5. KNPI yang Akur
Jokowi menghadiri acara pelantikan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DPD Provinsi DKI Jakarta. Ia pesan agar KNPI DKI Jakarta rukun dalam berorganisasi.

"Ya, KNPI yang rukun," kata Jokowi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2012).

KNPI menyampaikan respek pada Jokowi dan menyebutnya sebagai teladan anak muda Indonesia.

"Yang harus diteladani pemuda indonesia saat ini ialah kita punya role model yang efektif seperti Pak Jokowi," kata Ketua bidang organisasi KNPI, Mustaqin Abdulmanan.

Mustaqin mengatakan KNPI sangat mendudukung kepemimpinan nasional yang efektif seperti yang dilakukan oleh Jokowi saat ini. "Mengedepankan kerja dan kerja. Walaupun hasilnya belum terlihat," ujarnya.


6. Pemuda Stop Tawuran
Jokowi berharap anak muda di Jakarta mampu menjadi inspirasi.

"Pemuda harus menginspirasi kemajuan kota karena para pemuda dahulu menginspirasi bersatu menuju Indonesia merdeka," kata Jokowi di silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (28/10/2012).

"Jangan sampai remaja-remaja kita tawuran. Kita semuanya harus bersatu," imbaunya di depan ratusan anak muda yang menonton program musik stasiun televisi swasta.

Jokowi didampingi istri Iriana membuka Kirab Budaya Rakyat yang digelar Pemprov DKI Jakarta. Acara ini digelar terkait Hari Sumpah Pemuda.





Ehem! Priyo Kepincut Kepemimpinan Jokowi


 

Jakarta - Wakil ketua DPR Priyo Budi Santoso terkesan gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Ia mengapresiasi pendekatan Jokowi dalam memecahkan masalah warga Ibukota.

"Saya terkesan dengan gaya kepemimpinannya (Jokowi) tapi yang bersangkutan masih harus diuji," kata Priyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, (24/1/2013).

Priyo berpendapat kinerja 100 hari Jokowi belum dapat dinilai karena masih terbilang singkat waktunya. "Tetapi saya mengapresiasi pendekatan Pak Jokowi dan Pak Ahok dengan turun ke lapangan," ujarnya.

Meski demikian, kata Priyo, gebrakan seorang pemimpin sangat diharapkan dalam mengubah wajah Jakarta.

"Ke depan, seorang pemimpin ditunggu gebrakannya ketika bisa mengubah Jakarta, ketika Jakarta dinilai tidak diharapkan, kota tua yang mulai tertatih-tatih, banjir bandang, macet, polusi dan sebagainya, termasuk semrawutnya transportasi. Jika Jokowi dan Ahok berhasil dalam 1 tahun maka Jakarta ada harapan," papar politisi Golkar ini.

Menurut dia, seorang pemimpin juga harus dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tegas.

"Seorang pemimpin tidak harus kemudian tergoda untuk terus tampil di kamera tanpa melakukan langkah mengambil keputusan. Menurut saya jika tetap blusukan tapi juga harus berani meneken (tanda tangan) keputusan. Jakarta ini butuh keberanian pemimpin," kata pria berkacamata itu.

Priyo mengaku sudah menyampaikan pesan untuk Jokowi. "Lebih baik ambil putusan meski kadang kala salah daripada tidak ambil keputusan sama sekali," kata Priyo menyebutkan pesannya untuk Jokowi.

SBY disalami, Jokowi diteriaki

Ada yang menarik dalam kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ke posko banjir di kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Jakarta hari ini. Banyak warga yang antusias menyambut orang nomor satu di Indonesia dan DKI Jakarta itu.

Setelah mendengar laporan penanggulangan bencana banjir dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Presiden SBY langsung menggelar rapat terpadu di bawah tenda kecil di depan Gelanggang Olah Raga (GOR) Otista Kampung Melayu, Jakarta.

Setelah selesai, SBY dan rombongan menteri langsung mengunjungi korban bencana banjir yang ditampung di dalam GOR tersebut. Lantas, rombongan melihat kondisi dapur umum serta posko Telkom Group yang dibangun untuk membantu layanan telekomunikasi warga. Rencananya, Presiden dan rombongan akan langsung meninggalkan GOR tersebut. Namun, tiba-tiba Presiden SBY keluar ke jalan, meninggalkan GOR menuju lokasi perumahan warga yang terendam banjir di belakang Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS).

Presiden SBY dan Jokowi bersama-sama berjalan beriringan melawan arus jalan Otto Iskandardinata (Otista) di depan GOR menuju ke perkampungan di belakang STIS. Pihak keamanan yang tidak mendapat pemberitahuan sebelumnya terkesan kerepotan mengatur lalu lintas. Kondisi jalan langsung macet. Para warga yang naik kendaraan pribadi maupun angkutan umum segera berhenti menyaksikan peristiwa tersebut. Banyak warga berteriak dan mengabadikan pemandangan itu melalui kamera ponsel. Suara klakson yang semula ramai dibunyikan, langsung berhenti ketika melihat rombongan Presiden SBY dan Jokowi berjalan di depan warga.

"Pak Jokowi, Pak Jokowi, minta foto dong," teriak warga sambil terus memegang ponselnya. Jokowi yang melihat warga sekitar hanya tersenyum sembari melambaikan tangan.

Sementara di depannya, Presiden SBY terus berjalan memimpin rombongan menuju permukiman warga. Sesampainya di Kampung Bidara Cina, rombongan Presiden menyusuri gang kecil menuju Sungai Ciliwung yang airnya merendam permukiman warga. Presiden SBY yang berada di depan langsung menyapa warga dengan bersalaman dan menanyakan kabar dan kondisi rumahnya.

Dalam kunjungannya ini, Presiden SBY ingin memastikan bantuan yang diterima warga bisa diterima dengan tepat. Selain itu, Presiden memberikan instruksi kepada menteri terkait penanganan bencana banjir ke depan. Presiden juga memimpin konferensi pers di pinggir Sungai Ciliwung, persis di belakang rumah warga yang terkena dampak banjir.

Dalam konferensi pers ini hadir pula Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Menko Kesra Agung Laksono, dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.

Selepas memimpin konferensi pers, rombongan pun kembali berjalan ke jalan besar Otista. Kembali warga yang rumahnya dilewati rombongan langsung ramai, berteriak memanggil Jokowi dan memotretnya. "Tadi sudah foto Pak Jokowi dan sempat salaman dengan beliau," kata Saodah, seorang warga.

Rombongan Presiden SBY pun langsung dijemput dengan mobil dinas RI 1 yang berada di belakang pom bensin Pertamina di samping STIS. Lantas Jokowi mengikuti di belakang mobil presiden.

Media Inggris: Jokowi, "Obamanya Jakarta"

Selasa, 22 Januari 2013, genap 100 hari Jokowi dan pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memimpin DKI Jakarta. Dengan usia pemerintahan masih seumur jagung, keduanya harus menghadapi cobaan berat: banjir besar yang mengepung ibukota.

Bahwa Jakarta langganan banjir, itu sudah jadi pengetahuan umum. Namun tak ada yang menyangka, Kamis (17/1/2013) lalu bencana itu sampai bisa melumpuhkan ibukota. Air bercampur lumpur merendam jalan protokol, memutus jalur kereta api, rumah-rumah tenggelam, jalanan yang tak bisa dilalui kendaran. Bahkan berujung maut, setidaknya 20 nyawa manusia melayang.

Tak hanya menjadi perhatian media dalam negeri yang mengupas tuntas 100 hari Jokowi-Ahok -- dari soal kinerja, pencapaian, gaya kepemimpinan, hingga kejahilan, dan guyonan. Momentum tersebut juga disorot media internasional: BBC Inggris.

Berita Soal Jokowi menjadi headline situs BBC.com 23 Januari 2013, dengan judul, "Jakarta's Obama".

BBC menyoroti musibah banjir yang menjadi ujian pertama, sekaligus cobaan berat bagi Pak Gubernur, pria Solo yang berhasil memenangkan hati warga Jakarta. Yang pada masa kampanye selalu memposisikan diri memihak "wong cilik".

Bukan Obama

Sejak masa kampanye dulu, Jokowi kerap diperbandingkan dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Bukan hanya postur tubuhnya yang mirip -- tinggi dan kurus. Tapi juga kemampuan mereka berempati dengan orang kebanyakan.

Soal ini, BBC sempat bertanya langsung pada pria bernama lengkap Joko Widodo itu. "Saya bukan Obama, saya hanya orang biasa," kata Jokowi, terkekeh.

Namun, raut wajahnya menjadi serius saat ditanya soal beban popularitasnya.

Jokowi mengaku, jadi Gubernur DKI kerap membuatnya sakit kepala. Tapi toh ia mengaku, masih bisa bersenang-senang, meski tak sering memang.

Penggemar musik rock itu mengaku harus bekerja dari pagi hingga pagi berikutnya. Mengurus permasalahan Jakarta yang tak kunjung selesai.

Jokowi ingin menunjukkan pada warganya, ia bekerja, tak cuma duduk manis di belakang meja. "Itulah apa yang mereka ingin lihat dari saya.."

Juga Bukan Superman

Sehebat apapun Jokowi, tak mungkin bisa menuntaskan persoalan DKI Jakarta yang terlanjur akut. Apalagi hanya dalam 100 hari.

Itu dimengerti benar oleh politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul -- yang partainya dalam Pilkada DKI Jakarta mendukung rival Jokowi-Ahok, pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.

"Jangankan Jokowi, Superman pun jadi Gubernur DKI untuk menyelesaikan macet dan banjir, tetap saja sulit," kata Ruhut sebelum mengikuti seleksi calon hakim agung di ruang Komisi III, Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/1/2013).

Namun sejumlah imbauan dan kritik juga disampaikan untuk Jokowi dalam 100 hari masa kepemimpinannya.

Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf menilai, Jokowi kurang melibatkan bawahan-bawahannya, kerap melenggang sendirian tanpa didampingi walikota.

"Pak Jokowi kerja sendiri kan kasihan, nanti Pak Jokowi sakit. Jakarta ini wilayahnya cukup besar dan Pak Jokowi punya wakil-wakil yang telah ditunjuknya," kata dia.

Sementara, kritik pedas datang dari Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar. "Jokowi terlalu sering masuk TV-nya ketimbang kinerjanya," sentil Cak Imin di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (23/1/2013).

Seperti apa performa Jokowi-Ahok di 100 hari masa pemerintahannya, Anda, warga Jakarta, yang berhak memberi penilaian.

Soal Gugatan Aceng Rp 5 T, Ini Tanggapan Mendagri


 

Jakarta - Bupati Garut Aceng Fikri mengancam menggugat DPRD Garut, Mahkamah Agung dan Presiden SBY jika dirinya dilengserkan. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menilai gugatan dengan nilai Rp 5 triliun itu sah-sah saja, namun belum tentu dikabulkan.

"Kalau Pak Aceng mau menggugat ya sah-sah saja, saya dengaar itu perdata kan, kalau tuntutan Rp 5 T itu. Dan peradilan tidak boleh menolak tuntutan. Ini kan ada 2 versi, ada yang bilang pencemaran nama baik, ada yang gugatan perdata Rp 5 T, ya kita tunggu saja," ujar Gamawan di kantornya, Jakarta, Jumat (25/1/2013).

Menurut Gamawan sebagai mendagri dirinya tidak bisa dituntut dalam perkara apa pun. Kecuali dirinya dituntut secara pribadi, bukan sebagai pejabat negara.

"Ya menurut saya tidak (tidak bisa dituntut), saya kan sebagai pejabat negara, dan itu melaksanakan perintah UU, menurut pasal 50 KUHAP. Hukum pidana itu kan pribadi. Menteri itu tidak bisa dipidana. Tapi kalau Gamawan Fauzi bisa," jelasnya.

Gamawan mengatakan pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap kepala daerah yang bermasalah. Kasus Aceng yang dilengserkan secara politik ini merupakan kasus yang pertama kali terjadi di Indonesia.

"Kalau melalui proses hukum sudah banyak, udah ratusan, tapi yang melalui proses politik, ini baru pertama kali, Aceng ini. Nah saya belum tahu, hasil DPRD gimana, tapi kan disetujui MA, sekarang kita tunggu dari DPRD lagi," paparnya.

Mengenai demonstrasi dari massa pendukung Aceng, Gamawan menilai hal itu sah-sah saja. Namun jika demonstrasi tersebut rusuh, maka sudah diketahui siapa biang rusuhnya.

"Kalau bikin rusuh ada yang menghasut, itu kan yang penting Intellectual dadder-nya sudah tahu kita kan?" kata Gamawan merujuk kepada Aceng.

Gamawan juga meluruskan soal pendapat yang mengatakan bahwa seorang kepala daerah tidak dapat diberhentikan karena dipolih langsung oleh rakyat. Menurutnya hal itu sudah diatur dalam UU 32/2004 tentang pemerintah daerah.

"Saya kira tidak benar. Karena mereka tidak membaca UU 32 itu secara utuh. Kala ada macam-macam kepala daerah yang kewenangannya diberikan pusat, masa tidaak bisa diberhentikan oleh pusat?" imbuhnya.

Aceng berarti salah gugat? "Saya juga heran, kenapa digugat menteri dalam negeri, padahal kan mendagri hanya administratif saja. Yaa, itu, biar publik yang menilai," tutupnya.

Diguyur Bantuan Rp 7 M, Jokowi Salurkan ke Anak-anak Korban Banjir

 

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menerima bantuan berupa barang senilai Rp 7 miliar dari pihak Mayapada Grup. Ia fokus menyalurkan sumbangan itu untuk anak-anak korban banjir di Jakarta.

Bantuan itu diterima Jokowi dari pemilik Mayapada Grup, Dato Sri Tahir, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (25/1/2013).

"Rekan-rekan memberikan sumbangan untuk banjir, besar sekali. Kita minta dalam bentuk barang, tidak dalam bentuk uang supaya bisa langsung disalurkan," kata Jokowi yang mengenakan batik warna coklat usai pertemuan tersebut.

Apa Rp 7 miliar semua bentuknya barang, Pak? "Iya, barang itu. Barang yang diminta tadi," jawab Jokowi.

Menurut Jokowi, bantuan itu segera disalurkan bagi anak-anak korban banjir di Ibukota yang mayoritas sangat membutuhkan peralatan sekolah.

"Semuanya kalau yang untuk ini dikonsentrasikan untuk anak-anak di Penjaringan, Muara Baru, sekitar Pluit, Teluk Gong," ujar ayah 3 anak ini.

"Mereka minta alat tulis, seragam sekolah, terutama di Utara, air bersih dalam galon," lanjut Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Tahir menjelaskan bantuan yang diberikan antara lain seragam sekolah, air bersih, buku, dan lain-lain.

"Jumlah total Rp 7 miliar untuk sementara dan akan terus galang," kata Tahir yang mengaku juga sebagai staf ahli Menko Kesra ini.

Selain itu, kata dia, Rumah Sakit Mayapada akan berikan bantuan, titik-titik mana yang perlu dibantu.

"Kita akan kerjakan sampai beberapa bulan ke depan. Kita berikan pengobatan untuk warga-warga yang sakit, menderita. Ini kesempatan paling baik," ujar Tahir yang terbalut baju jas itu.

Ahok: Warga Pluit Trauma Pindah ke Rusun Karena Takut Bayar Rp 5 Juta

Jakarta - Warga Muara Baru, Pluit menolak untuk dipindahkan ke Rusunawa Maruda, Jakarta Utara. Mereka emoh pindah karena khawatir harus membayar uang sewa yang diisukan mencapai Rp 5 juta.

"Jadi pengalaman dia (warga), Muara Baru (Pluit) mau dapat rusun itu dimintai (oleh calo) Rp 5 juta. Itu yang membuat mereka tidak mampu tinggal di Rusun," ujar Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) saat ditemui wartawan di kantornya, Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (25/1/2013).

Ahok menegaskan calo-calo yang memberlakukan tarif sewa rusun tersebut sudah dicoret dari daftar calon penyewa rusun. Karena calo-calo inilah justru yang membuat rusun jadi tidak sesuai fungsinya.

"Mereka (calo) akan kita coret, karena ada orang kelurahan yang ditipu calo itu, juga ada polisi yang ditipu juga, itu jadi buat orang trauma," lanjutnya.

Ahok menambahkan, penyewaan di rusun Marunda akan dikenakan tarif sebesar Rp 400 hingga Rp 450 ribu per bulan, setelah sebelumnya dilakukan pemutihan pemilik lama. Ahok menegaskan, apabila ada yang kedapatan memiliki rusun tetapi tidak tinggal di sana, maka akan diusir.

"Sewanya bisa Rp 400 hingga Rp 450 ribu, begitu pemutihan pemilik lama hilang haknya. Jadi yang nyewa sekarang yang dapat hak, cara seperti ini orang tidak berani lagi beli rusun, karena kalau dia beli rusun dia tidak tinggal di situ kita akan usir satu lantai," tegasnya.

Mandiri Biayai Kapal Cepat Rudal Puluhan Miliar

Kapal cepat rudal KRI Beladau 643 diresmikan menhan hari ini.

Uji coba penembakan rudal dari salah satu KRI.

Guna memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) nasional, PT Bank Mandiri Tbk kembali membiayai pembangunan kapal perang jenis kapal cepat rudal ketiga buatan dalam negeri. Bank Mandiri menyalurkan pinjaman Rp42,14 miliar kepada PT Palindo Marine untuk pembangunan KRI Beladau 643.

"Pinjaman itu terdiri atas kredit modal kerja Rp22,67 miliar dan bank garansi Rp19,47 miliar," kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Riswinandi, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat 25 Januari 2013.

Peresmian kapal cepat rudal, KRI Beladau 643 itu dilakukan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Dermaga Batu Ampar, Batam, hari ini. Hadir dalam peresmian kapal itu, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Marsetio, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi, dan Direktur Utama Palindo Marine, Harmanto.

Sebelumnya, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan Rp65,97 miliar untuk membangun dua unit kapal cepat rudal pertama dan kedua produksi dalam negeri, yaitu KRI Clurit dan KRI Kujang.

Riswinandi mengatakan, Bank Mandiri ingin terus mendukung industri strategis nasional dalam mengembangkan teknologi alutsista, sehingga menciptakan kemandirian bangsa dalam memperkuat kedaulatan nasional.

"Kami bangga dengan kemampuan putra-putra bangsa di Palindo Marine yang telah menghasilkan kapal cepat rudal buatan dalam negeri ketiga ini," ujarnya.

Atas keberhasilan pembangunan kapal cepat rudal ketiga itu, Bank Mandiri berkomitmen untuk pembiayaan kapal rudal cepat keempat. Secara keseluruhan, Riswinandi menjelaskan, Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan Rp162,51 miliar untuk membantu Palindo Marine membangun empat kapal cepat rudal tersebut.
Dari jumlah tersebut, Rp85,57 miliar merupakan kredit modal kerja, sedangkan Rp76,94 miliar adalah fasilitas bank garansi.

Riswinandi menambahkan, hingga saat ini, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan untuk alutsista lebih dari Rp1,18 triliun yang disalurkan kepada beberapa industri strategis, seperti PT Pindad dan PT Dok Kodja Bahari.

Kapal cepat rudal KRI Beladau 643 dibangun Palindo Marine di Tanjunguncang, Batam. Kapal pemukul reaksi cepat yang memiliki panjang 43 meter, lebar 7,40 meter, dan berat 250 ton serta mampu melaju hingga kecepatan 27 knot itu sepenuhnya dikerjakan putra-putri Indonesia. Sebagian besar material kapal perang itu juga diproduksi di dalam negeri.

KRI Beladau 643 dilengkapi sistem persenjataan modern (Sewaco/Sensor Weapon Control), di antaranya meriam kaliber 30 mm enam laras sebagai sistem pertempuran jarak dekat (CIWS) dan peluru kendali 2 set Rudal C-705.

Bagian lambung kapal terbuat dari baja khusus High Tensile Steel dari PT Krakatau Steel Tbk. Kapal dengan sistem pendorong fixed propeller lima daun itu juga dilengkapi dua unit senapan mesin kaliber 20 mm di anjungan kapal.