Usai insiden itu, Williams pun sempat ingin menyerang Hazard.
Insiden kontroversial terjadi saat Chelsea ditahan imbang tuan rumah Swansea City pada leg kedua babak semifinal Piala Liga, Rabu kemarin. Sosok yang memicu kontroversi adalah gelandang serang Chelsea asal Belgia, Eden Hazard.
Kejadian tersebut terjadi di menit 78 ketika Chelsea berusaha memanfaatkan waktu tersisa untuk mencetak 2 gol demi mengamankan tiket lolos ke babak final Piala Liga. Pasalnya The Blues kalah minus 2 gol setelah di laga leg pertama di Stamford Bridge takluk 0-2.
Kejadian berawal dari bola ke luar garis gawang. Seorang anak gawang kemudian mengambil bola. Namun dia terjatuh dan memeluk bola. Hazard yang mendatanginya langsung berusaha merebut bola. Karena tidak sabar, ia mencoba menendang bola yang berada di pelukan sang bocah.
Dalam tayangan video, tampak terlihat jika tendangan Hazard mengenai tulang iga anak gawang tersebut. Si anak gawang langsung menampilkan ekspresi wajah kesakitan. Tanpa ampun wasit langsung memberi kartu merah kepada mantan pemain Lille tersebut.
Kapten Swansea City, Ashley Williams yang menyaksikan insiden tersebut langsung mengecam tindakan Hazard. Usai insiden itu, Williams pun sempat ingin menyerang Hazard. Namun berhasil dihalau pemain Chelsea yang lain.
"Demba Ba mengatakan kepada saya anak tersebut menahan bola. Tapi saya melihat dia menendangnya di bagian iga. Anda tidak boleh melakukan hal seperti itu pada seorang anak kecil," ujar Williams, seperti dilansir Sky Sport.
Atas aksinya tersebut, Hazard terancam mendapat sanksi dari Asosiasi Sepakbola (FA) Inggris. Seperti dilansir The Telegraph, Mantan pemain Lille ini terancam hukuman larangan bermain dalam lima pertandingan domestik Chelsea selanjutnya.
Menjadi buah bibir seusai aksinya menendang anak gawang, Hazard akhirnya buka mulut. Pemain kelahiran 22 tahun silam ini menegaskan hanya berusaha merebut bola. Ia tidak berniat menendang ballboy yang diketahui bernama Charlie Morgan tersebut.
“Anak itu menutupi bola dengan badannya dan saya berusaha menendang bola. Saya rasa, saya menendang bola dan bukan badan anak itu. Tapi saya minta maaf,” katanya.
Manajer Chelsea, Rafael Benitez, memastikan masalah ini sudah selesai. Kedua belah pihak, menurut sang manajer, sudah bertemu di ruang ganti pemain seusai pertandingan di Liberty Stadium, markas Swansea, tersebut.
“Saya tidak melihat insiden itu dari bangku cadangan. Tapi, setelah pertandingan, anak itu datang dan berbicara kepada Hazard. Keduanya juga sudah saling memaafkan,” ujar Benitez kepada Sky Sports.
“Anak itu menyadari kalau dia sudah membuang waktu. Hazard frustrasi karena menginginkan bola itu kembali. Mereka saling memaafkan karena sudah berbuat salah. Masalah ini pun selesai.”
Kepolisian South Wales juga tidak akan menindaklanjuti insiden tersebut karena anak itu tidak mengajukan tuntutan. Laga leg kedua semifinal Piala Liga itu sendiri berakhir imbang 0-0. Namun, Swansea berhak melaju ke final dengan agregat kemenangan 2-0.
Kejadian tersebut terjadi di menit 78 ketika Chelsea berusaha memanfaatkan waktu tersisa untuk mencetak 2 gol demi mengamankan tiket lolos ke babak final Piala Liga. Pasalnya The Blues kalah minus 2 gol setelah di laga leg pertama di Stamford Bridge takluk 0-2.
Kejadian berawal dari bola ke luar garis gawang. Seorang anak gawang kemudian mengambil bola. Namun dia terjatuh dan memeluk bola. Hazard yang mendatanginya langsung berusaha merebut bola. Karena tidak sabar, ia mencoba menendang bola yang berada di pelukan sang bocah.
Dalam tayangan video, tampak terlihat jika tendangan Hazard mengenai tulang iga anak gawang tersebut. Si anak gawang langsung menampilkan ekspresi wajah kesakitan. Tanpa ampun wasit langsung memberi kartu merah kepada mantan pemain Lille tersebut.
Kapten Swansea City, Ashley Williams yang menyaksikan insiden tersebut langsung mengecam tindakan Hazard. Usai insiden itu, Williams pun sempat ingin menyerang Hazard. Namun berhasil dihalau pemain Chelsea yang lain.
"Demba Ba mengatakan kepada saya anak tersebut menahan bola. Tapi saya melihat dia menendangnya di bagian iga. Anda tidak boleh melakukan hal seperti itu pada seorang anak kecil," ujar Williams, seperti dilansir Sky Sport.
Atas aksinya tersebut, Hazard terancam mendapat sanksi dari Asosiasi Sepakbola (FA) Inggris. Seperti dilansir The Telegraph, Mantan pemain Lille ini terancam hukuman larangan bermain dalam lima pertandingan domestik Chelsea selanjutnya.
Menjadi buah bibir seusai aksinya menendang anak gawang, Hazard akhirnya buka mulut. Pemain kelahiran 22 tahun silam ini menegaskan hanya berusaha merebut bola. Ia tidak berniat menendang ballboy yang diketahui bernama Charlie Morgan tersebut.
“Anak itu menutupi bola dengan badannya dan saya berusaha menendang bola. Saya rasa, saya menendang bola dan bukan badan anak itu. Tapi saya minta maaf,” katanya.
Manajer Chelsea, Rafael Benitez, memastikan masalah ini sudah selesai. Kedua belah pihak, menurut sang manajer, sudah bertemu di ruang ganti pemain seusai pertandingan di Liberty Stadium, markas Swansea, tersebut.
“Saya tidak melihat insiden itu dari bangku cadangan. Tapi, setelah pertandingan, anak itu datang dan berbicara kepada Hazard. Keduanya juga sudah saling memaafkan,” ujar Benitez kepada Sky Sports.
“Anak itu menyadari kalau dia sudah membuang waktu. Hazard frustrasi karena menginginkan bola itu kembali. Mereka saling memaafkan karena sudah berbuat salah. Masalah ini pun selesai.”
Kepolisian South Wales juga tidak akan menindaklanjuti insiden tersebut karena anak itu tidak mengajukan tuntutan. Laga leg kedua semifinal Piala Liga itu sendiri berakhir imbang 0-0. Namun, Swansea berhak melaju ke final dengan agregat kemenangan 2-0.
Kecaman dan dukungan
Meski keduanya telah saling memaafkan dan Hazard telah menjelaskan alasan tindakannya tersebut, tapi tetap saja aksinya itu menuai berbagai komentar beragam dari para pesepakbola. Ada yang mengecam, ada pula yang mendukung. Mereka berkomentar melalui situs microblogging, Twitter.
"Apa yang baru saja saya saksikan?! Sebuah bola, seorang anak gawang, seorang pemain ditambah sebuah kartu merah. Anda pasti tidak pernah membayangkan itu semua tergabung dalam satu kalimat," tulis Rio Ferdinand mengecam.
"Hazard diusir wasit! Anak gawang itu harusnya sadar kalau Hazard (arti lainnya: bahaya) sedang menuju ke arahnya," tambah gelandang yang sudah pensiun, Gaizka Mendieta.
"(Tindakan anak gawang) Itu tampaknya memang membuang waktu!! Saya merasa kasihan pada anak itu!! jika anda bermain dengan api maka anda akan terbakar," tulis penyerang Reading, Noel Hunt, yang sedikit membela Hazard.
"Jika anak gawang itu langsung memberikan bola dan melakukan tugasnya dengan baik, hal ini tidak mungkin terjadi," begitu penilaian mantan pemain Derby County yang sekarang jadi pengamat di BBC Sport, Robbie Savage.
"Dalam pembelaan Hazard, pasti dia mengatakan tidak sengaja menendang anak itu! Saya pikir dia ingin mengambil bola dari bawah anak itu," timpal pemain Tottenham Hotspur, Andros Townsend.
Sementara legenda Chelsea, Pat Nevin yang tenar di awal 80-an itu mengaku akan berbuat hal serupa jika dirinya menjadi Hazard. Alasan Nevin, dia menilai anak tersebut telah berperilaku buruk karena sengaja menahan bola untuk mengulur waktu.
"Tugas anak gawang hanya memberikan bola kepada pemain. Namun apa yang dia lakukan? anak itu justru menahan bola. Saya sangat terkejut ketika mengetahui anak itu berusia 17 tahun. Perilakunya benar-benar buruk," kata Nevin.
"Saya akan melakukan hal yang sama jika dihadapkan pada situasi itu. Memang bukan tindakan yang bisa dibenarkan, tapi saya akan melakukannya," seru Nevin lagi.
Selain kecaman dan dukungan, adapula komentar yang bernada guyonan. "Anak gawang terjatuh dan cedera... Berikutnya, mereka akan bermain kasar dan menyikut para pemain yang memegang bola," kelakar bek Stoke City, Robert Huth.
"Hukuman" Bagi Sang Pengulur Waktu
Fakta menarik terkuak terkait insiden penendangan Hazard. Anak gawang yang diduga mendapat tendangan oleh Hazard bernama Charlie Morgan. Dia adalah pemuda 17 tahun yang kerap menjadi anak gawang untuk Swansea City jika tampil di kandang, Liberty Stadium.
Ia adalah salah satu pemain akademi klub asal Wales itu dan sang ayah merupakan salah satu direktur The Swans, Martin Morgan. Menariknya, terungkap fakta bahawa sebelum laga, Charlie memang sudah berniat melakukan aksi mengulur-ngulur waktu. "Kicauan" itu ditulis di twitter beberapa jam sebelum laga.
"Sang raja dari semua anak gawang akan membuat penampilan terakhirnya. #needed #for #timewasting (harus membuang-buang waktu)," tulis bocah itu di akunnya @CHARLIEM0RGAN.
Kenyataan itu menuai kecaman dari legenda Chelsea, Glen Hoddle. Hoddle pun menilai aksi Morgan tersebut merupakan instruksi dari manajemen Swansea. Menurutnya, aksi ini merupakan aksi yang kerap dilakukan klub-klub Eropa lainnya saat berstatus tuan rumah.
"Anak gawang itu sebelum pertandingan sudah mengatakan akan melakukan hal tersebut (mengulur-ulur waktu). Dan para pemain Chelsea memahami situasi yang terjadi. Tapi memang tidak bisa dibenarkan apa yang dilakukan Hazard," kata dia menambahkan.
"Dia melakukan itu sebagai bagian dari permainan manajemen tim. Saya tahu pasti di beberapa laga Eropa, tim tuan rumah kadang menginstruksikan agar anak-anak gawang itu tidak mengembalikan bola dengan cepat jika sedang memenangi pertandingan," ujarnya.
"Jika mereka sedang tertinggal, para anak gawang diistruksikan untuk segera melempar bola dan membuang-buang waktu. Itulah keuntungan sebagai tuan rumah. Tapi mereka tidak akan membiarkan tim tamu melakukan hal yang sama," katanya.
Meski keduanya telah saling memaafkan dan Hazard telah menjelaskan alasan tindakannya tersebut, tapi tetap saja aksinya itu menuai berbagai komentar beragam dari para pesepakbola. Ada yang mengecam, ada pula yang mendukung. Mereka berkomentar melalui situs microblogging, Twitter.
"Apa yang baru saja saya saksikan?! Sebuah bola, seorang anak gawang, seorang pemain ditambah sebuah kartu merah. Anda pasti tidak pernah membayangkan itu semua tergabung dalam satu kalimat," tulis Rio Ferdinand mengecam.
"Hazard diusir wasit! Anak gawang itu harusnya sadar kalau Hazard (arti lainnya: bahaya) sedang menuju ke arahnya," tambah gelandang yang sudah pensiun, Gaizka Mendieta.
"(Tindakan anak gawang) Itu tampaknya memang membuang waktu!! Saya merasa kasihan pada anak itu!! jika anda bermain dengan api maka anda akan terbakar," tulis penyerang Reading, Noel Hunt, yang sedikit membela Hazard.
"Jika anak gawang itu langsung memberikan bola dan melakukan tugasnya dengan baik, hal ini tidak mungkin terjadi," begitu penilaian mantan pemain Derby County yang sekarang jadi pengamat di BBC Sport, Robbie Savage.
"Dalam pembelaan Hazard, pasti dia mengatakan tidak sengaja menendang anak itu! Saya pikir dia ingin mengambil bola dari bawah anak itu," timpal pemain Tottenham Hotspur, Andros Townsend.
Sementara legenda Chelsea, Pat Nevin yang tenar di awal 80-an itu mengaku akan berbuat hal serupa jika dirinya menjadi Hazard. Alasan Nevin, dia menilai anak tersebut telah berperilaku buruk karena sengaja menahan bola untuk mengulur waktu.
"Tugas anak gawang hanya memberikan bola kepada pemain. Namun apa yang dia lakukan? anak itu justru menahan bola. Saya sangat terkejut ketika mengetahui anak itu berusia 17 tahun. Perilakunya benar-benar buruk," kata Nevin.
"Saya akan melakukan hal yang sama jika dihadapkan pada situasi itu. Memang bukan tindakan yang bisa dibenarkan, tapi saya akan melakukannya," seru Nevin lagi.
Selain kecaman dan dukungan, adapula komentar yang bernada guyonan. "Anak gawang terjatuh dan cedera... Berikutnya, mereka akan bermain kasar dan menyikut para pemain yang memegang bola," kelakar bek Stoke City, Robert Huth.
"Hukuman" Bagi Sang Pengulur Waktu
Fakta menarik terkuak terkait insiden penendangan Hazard. Anak gawang yang diduga mendapat tendangan oleh Hazard bernama Charlie Morgan. Dia adalah pemuda 17 tahun yang kerap menjadi anak gawang untuk Swansea City jika tampil di kandang, Liberty Stadium.
Ia adalah salah satu pemain akademi klub asal Wales itu dan sang ayah merupakan salah satu direktur The Swans, Martin Morgan. Menariknya, terungkap fakta bahawa sebelum laga, Charlie memang sudah berniat melakukan aksi mengulur-ngulur waktu. "Kicauan" itu ditulis di twitter beberapa jam sebelum laga.
"Sang raja dari semua anak gawang akan membuat penampilan terakhirnya. #needed #for #timewasting (harus membuang-buang waktu)," tulis bocah itu di akunnya @CHARLIEM0RGAN.
Kenyataan itu menuai kecaman dari legenda Chelsea, Glen Hoddle. Hoddle pun menilai aksi Morgan tersebut merupakan instruksi dari manajemen Swansea. Menurutnya, aksi ini merupakan aksi yang kerap dilakukan klub-klub Eropa lainnya saat berstatus tuan rumah.
"Anak gawang itu sebelum pertandingan sudah mengatakan akan melakukan hal tersebut (mengulur-ulur waktu). Dan para pemain Chelsea memahami situasi yang terjadi. Tapi memang tidak bisa dibenarkan apa yang dilakukan Hazard," kata dia menambahkan.
"Dia melakukan itu sebagai bagian dari permainan manajemen tim. Saya tahu pasti di beberapa laga Eropa, tim tuan rumah kadang menginstruksikan agar anak-anak gawang itu tidak mengembalikan bola dengan cepat jika sedang memenangi pertandingan," ujarnya.
"Jika mereka sedang tertinggal, para anak gawang diistruksikan untuk segera melempar bola dan membuang-buang waktu. Itulah keuntungan sebagai tuan rumah. Tapi mereka tidak akan membiarkan tim tamu melakukan hal yang sama," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar