George Sabra, politisi sayap kiri yang beragama Kristen, terpilih menjadi pemimpin Dewan Nasional Suriah.
Dewan Nasional Suriah, yang menghimpun kelompok oposisi Suriah, memilih George Sabra -- yang beragama Kristen -- sebagai pemimpin baru.
George Sabra, yang berusia 65 tahun, mengatakan, terpilihnya dia sebagai pemimpin Dewan Nasional Suriah, SNC, membuktikan bahwa mereka bukanlah organisasi yang sektarian.
Usai terpilih dalam pertemuan kelompok oposisi Suriah di Qatar, Sabra menyerukan agar dunia internasional terus mendukung SNC untuk menggulingkan rezim Bashar a-Assad dengan memberikan bantuan senjata.
Sabra yang akan menjabat sebagai Presiden SNC sampai enam bulan ke depan, didampingi wakilnya Farouq Tayfour yang berasal dari organisasi Ikhwanul Muslimin.
Dewan Nasional Suriah, yang menghimpun kelompok oposisi Suriah, memilih George Sabra -- yang beragama Kristen -- sebagai pemimpin baru.
George Sabra, yang berusia 65 tahun, mengatakan, terpilihnya dia sebagai pemimpin Dewan Nasional Suriah, SNC, membuktikan bahwa mereka bukanlah organisasi yang sektarian.
Usai terpilih dalam pertemuan kelompok oposisi Suriah di Qatar, Sabra menyerukan agar dunia internasional terus mendukung SNC untuk menggulingkan rezim Bashar a-Assad dengan memberikan bantuan senjata.
Sabra yang akan menjabat sebagai Presiden SNC sampai enam bulan ke depan, didampingi wakilnya Farouq Tayfour yang berasal dari organisasi Ikhwanul Muslimin.
Pemimpin partai komunis
Selama ini Sabra tinggal di Turki, sebelumnya dikenal
pemimpin kelompok Komunis di Suriah dan pernah beberapa kali dipenjara
oleh rezim Hafez al-Assad dan dilanjutkan oleh Bashar al-Assad.
Sebagai kelompok oposisi terbesar, SNC kini berupaya melebarkan sayapnya dengan berupaya merangkul kelompok oposisi lainnya tetapi tidak gampang. Mereka juga tengah menyusun organisasi yang lebih terstruktur dan rapi.
Berbagai laporan yang dihimpun dari kalangan aktivis dan lembaga kemanusiaan memperkirakan lebih dari 36.000 orang tewas selama pertempuran antara kelompok pemberontak dengan militer Suriah.
Pada Jumat (09/11), PBB mengatakan sekitar 11.000 warga Suriah telah melarikan diri dengan melintasi perbatasan dalam rentang waktu 24 jam terakhir.
Menurut media Turki, banyak di antara warga Suriah itu merupakan bekas anggota angkatan bersenjata Suriah.
Sebagai kelompok oposisi terbesar, SNC kini berupaya melebarkan sayapnya dengan berupaya merangkul kelompok oposisi lainnya tetapi tidak gampang. Mereka juga tengah menyusun organisasi yang lebih terstruktur dan rapi.
Berbagai laporan yang dihimpun dari kalangan aktivis dan lembaga kemanusiaan memperkirakan lebih dari 36.000 orang tewas selama pertempuran antara kelompok pemberontak dengan militer Suriah.
Pada Jumat (09/11), PBB mengatakan sekitar 11.000 warga Suriah telah melarikan diri dengan melintasi perbatasan dalam rentang waktu 24 jam terakhir.
Menurut media Turki, banyak di antara warga Suriah itu merupakan bekas anggota angkatan bersenjata Suriah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar