Jakarta - Wacana pemindahan ibukota ke luar Jakarta
muncul setelah banjir membuat lumpuh sejumlah pusat pemerintahan dan
pusat bisnis. Apa tanggapan mantan wapres Jusuf Kalla soal wacana
tersebut?
"Tadi tidak dibahas (bersama Presiden) tapi pendapat saya solusinya bukan pindah, tapi perbaiki infrastruktur, pindah kemana? kalau pindah kantor gampang, tapi pegawainya gimana? Mungkin ada sekitar 200 ribu pegawai, termasuk tentara, jaksa, DPR, bagaimana caranya pindah, tidak semudah itu," ujar JK usai bertemu SBY di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (18/1/2013).
JK mengatakan, memindahkan kantor-kantor pemerintah ke luar kota Jakarta adalah hal yang memungkinkan. Namun jika harus memindahkan Ibukota, itu bukan pekerjaan yang mudah.
"Pada dewasa ini menurut saya bukan prioritaslah. Prioritasnya perbaiki banjir, bikin salurannya, perbesar Ciliwung. Nggak ada gunanya pindah tapi Jakarta tetap kumuh. Yang kita hindari kekumuhannya, kemacetannya, banjirnya diselesaikan bukan ibukotanya diselesaikan. Jangan balik pikiran," ungkap ketua umum PMI ini.
"Tadi tidak dibahas (bersama Presiden) tapi pendapat saya solusinya bukan pindah, tapi perbaiki infrastruktur, pindah kemana? kalau pindah kantor gampang, tapi pegawainya gimana? Mungkin ada sekitar 200 ribu pegawai, termasuk tentara, jaksa, DPR, bagaimana caranya pindah, tidak semudah itu," ujar JK usai bertemu SBY di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (18/1/2013).
JK mengatakan, memindahkan kantor-kantor pemerintah ke luar kota Jakarta adalah hal yang memungkinkan. Namun jika harus memindahkan Ibukota, itu bukan pekerjaan yang mudah.
"Pada dewasa ini menurut saya bukan prioritaslah. Prioritasnya perbaiki banjir, bikin salurannya, perbesar Ciliwung. Nggak ada gunanya pindah tapi Jakarta tetap kumuh. Yang kita hindari kekumuhannya, kemacetannya, banjirnya diselesaikan bukan ibukotanya diselesaikan. Jangan balik pikiran," ungkap ketua umum PMI ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar