INILAH.COM, Milton Keynes - Setelah berpuasa bicara cukup
lama, Red Bull Racing akhirnya bersuara. Sembari menikmati manisnya
gelar, mereka melancarkan kritik kepada para pesaingnya.
Sukses
Red Bull dalam dua musim terakhir menjadikan mereka ‘musuh bersama’ di
Formula Satu musim. Banyak pihak mengeluarkan komentar-komentar yang
membuat kuping panas, baik kepada pebalap andalan mereka, Sebastian
Vettel, maupun kepada tim secara keseluruhan. Namun Red Bull cukup sabar
menahan diri untuk tidak membalas.
Sukses Vettel maupun sukses
Red Bull secara tim dinilai semata-mata karena keberuntungan. Tim yang
diakuisisi dari Brawn GP itu beruntung karena bisa mendapatkan mobil
rancangan Adrian Newey, salah satu insinyur otomotif ternama di F1 yang
telah menciptakan mobil untuk tim-tim juara seperti Williams dan
McLaren.
Kini di masa jeda antar musim setelah merebut gelar
pebalap dan konstruktor, penasihat Red Bull, Helmut Marko, menumpahkan
semua kegeramannya. Semua pihak yang pernah menyerang mereka kini balik
diserang. “Sebastian membalap dengan tanpa cela. Hal itu tak
terlepas dari metode persiapannya, cara dia menutup diri dari segala
hal. Vettel tak menghiraukan apapun sehingga dia punya kemampuan ekstra
yang tak dimiliki oleh pebalap lain. Contohnya Fernando Alonso, yang
sibuk dengan politik dan komentar-komentar lucunya,” ujar Marko seperti
dilansir Autosport.
“Vettel tidak membaca koran atau
internet. Itu intinya. Kami berkonsentrasi hanya pada pekerjaan kami:
untuk menciptakan mobil tercepat dan tim terbaik,” ia menambahkan.
“Saya
yakin kita telah melihat tekanan yang dialaminya (Alonso) menjelang
akhir musim. Mengatakan hal-hal seperti ‘Saya bersaing melawan (Lewis)
Hamilton, bukan Vettel’, dan ‘Saya melawan (Adrian) Newey’. Ini adalah
serangan psikologis. Kami bilang (kepada Vettel), ‘Acuhkan saja dia’,”
Marko memaparkan.
Marko kemudian menceritakan betapa derasnya
gangguan psikologis yang dihadapi timnya sepanjang musim lalu. Termasuk
rumor kepindahan Vettel ke Ferrari di saat-saat musim balap memasuki
periode krusial, yang dihembuskan untuk mengganggu konsentrasi yang
berbasis di Milton Keynes, Inggris itu.
“Ada banyak hal tak masuk
akal yang diucapkan. ‘Vettel tak bisa menyalip’. Itu konyol. Lihat saja
di Abu Dhabi dan Brasil. ‘Dia menang cuma karena duduk di mobil buatan
Newey.’ Kami punya dua mobil buatan Newey, lalu kenapa kami tidak bisa
selalu meraih podium pertama dan kedua di setiap balapan?”
“Lalu
ada komentar dari pebalap legendaris Jackie Stewart, katanya Vettel
harus pindah ke tim lain untuk membuktikan diri. Ini dikatakan oleh
seseorang yang meraih kesuksesanya hanya bersama satu tim, Tyrrell. Saya
tak mungkin menanggapinya dengan serius,” lanjut pria asal Austria itu.
Marko
juga menyerang pesaing terberat mereka musim lalu, Ferrari. Menurutnya,
Ferrari saat ini terlalu lembek dalam menyikapi kekalahan dan membuat
malu pendirinya, Enzo Ferrari.
“Saya yakin Enzo tua tidak akan
suka kalah seperti ini, tetapi dia juga akan mengakui performa lawannya.
Lalu dia akan memberikan hukuman kepada anak-anaknya (timnya) agar
mereka melakukan segalanya untuk mengalahkan kami. Tetapi aksi semacam
itu tak lagi kita alami sekarang ini,” ia mengakhiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar