Sekarang tinggal kesiapan maskapai penerbangan beroperasi 24 jam.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengusulkan pembangunan landasan terbang ganda atau double runway
untuk Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya. Usul itu disampaikan
sebagai salah satu solusi mengurangi kepadatan transportasi
penerbangan.
Selain penambahan jalur
landasan pacu, Dinas Perhubungan Jatim juga mengusulkan penambahan jam
operasional bandara. Meski secara insfrastruktur sudah siap,
persoalannya kini bergantung pada kesiapan maskapai penerbangan yang
bersedia bekerja 24 jam nonstop.
"Gubernur Jatim Soekarwo sudah mengusulkannya ke Kementerian Perhubungan, dan saat ini masih dalam tahap pembahasan. Termasuk soal teknis dan anggaran masih dibahas," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, Selasa 25 September 2012.
Hingga saat ini, Bandara Internasional Juanda masih memiliki satu landasan pacu. Selain untuk keberangkatan dan kedatangan, landasan terbang itu juga makin padat, karena digunakan pesawat nonkomersial.
"Satu landasan terbang, tapi dua kepentingan, yakni komersial dan kepentingan penerbangan TNI. Akan lebih baik jika ada dua landasan, sehingga dapat memecah atau mengurangi kepadatan," katanya.
Di Bandara Juanda, jarak pesawat kedatangan dan keberangkatan hanya berkisar 1,20 menit. Sementara itu, kapasitas terminal 6,5 juta penumpang. Tahun ini, diprediksi jumlah penumpang di Bandara Juanda bisa mencapai 14 juta orang.
Dengan kondisi itu, Wahid melanjutkan, upaya mengurangi kepadatan di bandara perlu segera dilakukan. Selama ini, pihak bandara sebetulnya sudah merenovasi gedung terminal lama menjadi lebih megah sekelas terminal internasional.
"Kapasitas terminal lama sebanyak 6,5 juta penumpang. Kalau ditotal dengan terminal baru sekarang, jumlahnya masih 13 juta penumpang. Sehingga, jika dioperasikan 2013, di Bandara Juanda tetap mengalami kelebihan kapasitas," lanjutnya.
"Gubernur Jatim Soekarwo sudah mengusulkannya ke Kementerian Perhubungan, dan saat ini masih dalam tahap pembahasan. Termasuk soal teknis dan anggaran masih dibahas," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, Selasa 25 September 2012.
Hingga saat ini, Bandara Internasional Juanda masih memiliki satu landasan pacu. Selain untuk keberangkatan dan kedatangan, landasan terbang itu juga makin padat, karena digunakan pesawat nonkomersial.
"Satu landasan terbang, tapi dua kepentingan, yakni komersial dan kepentingan penerbangan TNI. Akan lebih baik jika ada dua landasan, sehingga dapat memecah atau mengurangi kepadatan," katanya.
Di Bandara Juanda, jarak pesawat kedatangan dan keberangkatan hanya berkisar 1,20 menit. Sementara itu, kapasitas terminal 6,5 juta penumpang. Tahun ini, diprediksi jumlah penumpang di Bandara Juanda bisa mencapai 14 juta orang.
Dengan kondisi itu, Wahid melanjutkan, upaya mengurangi kepadatan di bandara perlu segera dilakukan. Selama ini, pihak bandara sebetulnya sudah merenovasi gedung terminal lama menjadi lebih megah sekelas terminal internasional.
"Kapasitas terminal lama sebanyak 6,5 juta penumpang. Kalau ditotal dengan terminal baru sekarang, jumlahnya masih 13 juta penumpang. Sehingga, jika dioperasikan 2013, di Bandara Juanda tetap mengalami kelebihan kapasitas," lanjutnya.
Bandara 24 Jam
Sebelumnya, pemerintah
mengakui tengah mengkaji penerapan jam operasional bandara selama 24 jam
sehari. Untuk mematangkan rencana tersebut, pemerintah bahkan telah
menetapkan lima bandara sebagai proyek percontohan.
Menteri Perhubungan, EE
Mangindaan, mengakui, pihaknya telah menyetujui rencana tersebut. Kini,
pihaknya tengah mempersiapkan penerapan kebijakan tersebut.
Rencananya, lima bandara
yang masuk dalam proyek percontohan tersebut adalah bandara skala
internasional seperti Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Bandara
Juanda Surabaya, Bandara Polonia Medan, Bandara Ngurah Rai Bali, dan
Bandara Hasanuddin Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar