Selamat Datang di Website blogger Jhon Demos Silalahi

19 Jan 2013

Abe Memecah Kebekuan Jepang-Cina

EMPO Interaktif, Beijing: Perdana Menteri Jepang yang baru saja terpilih, Shinzo Abe, langsung menggebrak lewat kebijakan luar negerinya. Pada Ahad (8/10) lalu dia menyambangi Cina. Ini merupakan kunjungan pemimpin Jepang yang pertama kali sejak lima tahun terakhir, sekaligus memecah kebekuan hubungan kedua negara.

Abe, yang mendarat di Bandara Internasional Beijing, disambut langsung Perdana Menteri Cina Wen Jiabao lewat upacara kenegaraan. Seusai dilakukan tembakan salvo ke udara sebanyak 21 kali, kedua pemimpin pemerintahan itu langsung menggelar pertemuan di Gedung Rakyat.

Dalam pembicaraan itu, baik Abe maupun Wen berjanji bakal merajut kembali hubungan kedua negara yang sudah retak. "Saya percaya hubungan bilateral kami akan terjalin kembali bagai langit yang bersih," kata Abe. "Saya akan bekerja guna meneruskan dialog yang mulai dibangun lagi."

"Cina dan Jepang adalah tetangga dekat," ujar Wen. "Baru-baru ini, lewat usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak, kami berusaha mencapai kesepakatan yang mengatasi halangan guna meneruskan hubungan yang menyehatkan, yang dimungkinkan dalam kunjungan ini."

Abe juga melakukan pembicaraan dengan Presiden Cina Hu Jintao dan Ketua Parlemen Wu Bangguo. Abe, yang baru 26 September lalu, menempati pos perdana menteri juga menjadi pemimpin Jepang pertama yang memilih Cina sebagai tujuan awal kunjungan luar negerinya sejak 1945--sesuai dengan janjinya.

Menurut juru bicara Menteri Luar Negeri Cina, Liu Jianchao, kedatangan Abe ke Beijing merupakan undangan dari Wen. Tujuannya, "Cina dan Jepang mencapai kesepakatan atas masalah politik yang mempengaruhi hubungan dan memajukan lagi kerja sama kedua negara," katanya.

Kunjungan Abe itu sangat bersejarah bagi Jepang dan Cina. Hubungan kedua negara merenggang setelah pendahulu Abe, Junichiro Koizumi, melukai Cina dengan mendatangi Kuil Yasukuni, yang merupakan simbol militerisme dan kekejaman Jepang pada Perang Dunia II.

Cina, yang berang, langsung membatalkan kunjungan Koizumi ke negerinya. Koizumi merupakan pemimpin Jepang terakhir yang menyambangi Beijing pada Oktober 2001. Sebetulnya, sewaktu masih menjadi sekretaris kabinet, Abe mendukung kunjungan Koizumi ke Kuil Yasukuni itu.

Tapi Abe, 52 tahun, perdana menteri pertama Jepang yang lahir setelah Perang Dunia II, selalu menolak kalau ditanyai apakah juga akan mendatangi kuil kontroversial itu. Tidak hanya hubungan dengan Cina yang merenggang gara-gara kuil itu, hubungan dengan Korea Selatan juga tidak harmonis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar