20 Ribu Itik Mati Diserang Flu Burung di Sidrap, Sulsel
Flu burung mewabah di enam desa di Kecamatan Sidrap, Sulawesi Selatan.
Virus flu burung yang menyerang itik dipastikan mewabah di Kabupaten
Sidrap, Sulawesi Selatan. Terhitung dalam 10 hari terakhir, itik yang
mati di salah satu pusat peternakan di Sulawesi Selatan tersebut
menembus angka 20 ribu ekor.
“Hingga sore ini, kami mendapat
laporan, jumlah itik yang mati sudah 20.525 ekor,” kata Kepala Dinas
Peternakan dan Perikanan kabupaten Sidrap, Abdul Aziz, Senin, 7 Januari
2013.
Melalui tes cepat, dia menambahkan, wabah yang menyerang
itik-itik di Sidrap tersebut positif flu burung. Namun belum diketahui
apakah virus tersebut merupakan virus baru atau tidak. Informasinya,
kasus tersebut pertama kali ditemukan di Desa Ellesalewoe, Amparita,
Kecamatan Panca Lautang, Sidrap beberapa hari lalu.
"Kami
langsung melalukan uji lab terhadap beberapa sampel itik yang mati,
hasilnya unggas-unggas tersebut positif flu burung," Azis menambahkan.
Lebih
jauh ia menjelaskan, kasus virus flu burung mewabah di enam desa di
lima kecamatan di daerah itu. Salah satunya adalah daerah peternakan
terbesar di Desa Allesalewo, Kecamatan Panca Lautang, dan di Desa
Tanete, Kecamatan Maritengngae. Selain itik, virus flu burung itu
juga menyerang entok, ayam petelor, dan ayam kampung. "Terdata sudah 72
entok, 1.162 ayam petelor dan 110 ayam kampung," ujar Aziz.
Berdasarkan
data dari pemerintah setempat, total populasi unggas di Sidrap sebanyak
5,5 juta ekor, terdiri atas 3,5 ayam petelur dan 2 juta ayam pedaging,
minus itik yang jumlahnya lebih tidak kurang dari 500 ekor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar