Bergabungnya Ezekiel Fryers ke Tottenham Hotspur membuat manajer
Manchester United, Sir Alex Ferguson kecewa. Dia mencurigai, Spurs
melakukan praktek kotor demi mendapatkan mantan anak asuhnya tersebut.
Fryers memang sudah bukan lagi pemain United. Bek 20 tahun tersebut sudah dilepas ke klub Belgia Standard Liege pada musim panas lalu dengan status bebas transfer alias gratis. Liege kemudian mengikat Fryers selama dua tahun.
Nah kini, di jendela transfer Januari, manajemen Liege memutuskan menjual pemain yang baru dibeli selama enam bulan itu kepada pihak Spurs dengan mahar 500 ribu poundsterling (Rp7 miliar).
Nah, proses transfer inilah yang memicu kecurigaan Fergie. Maklum, di musim lalu itu juga, Spurs sempat ngebet meminang Fryers. Namun, kala itu Spurs gagal mendapatkan pemain yang berposisi di kiri pertahanan ini karena tak sanggup menyanggupi keinginan United.
Seperti diketahui, meski berstatus free agent, United berhak mendapat biaya kompensasi Fryers karena ada regulasi yang berlaku di Inggris. Regulasi tersebut menyatakan, setiap klub berhak mendapat kompensasi atas kepergian pemain didikan mereka yang berusia di bawah 23 tahun, meski kontraknya telah berakhir. Kubu United kabarnya mematok kompensasi 6 juta poundsterling yang tak mampu dipenuhi kubu The Lilywhites.
Regulasi ini sendiri hanya berlaku kepada untuk klub Inggris. Jadi, Liege yang merupakan klub asal Belgia tidak harus mengeluarkan biaya sepeserpun untuk mendapatkan Fryers. Di sinilah Fergie meyakini adanya konspirasi yang dilakukan Spur dan Liege guna menghindari pajak untuk United.
“Saya kecewa dengan Tottenham. Terang-terangan, ini sebuah manipulasi. Mereka (Spurs) coba membeli Fryers dari kami di akhir musim lalu, namun kami tidak bisa menyetujui tawaran yang mereka ajukan,” ujar Fergie dikutip Mirror Football.
“Lalu, kemudian mereka (Spurs) mengajaknya menjalani trial (latihan) di Portugal. Sepulangnya, mereka mengatakan tidak bisa membelinya. Setelah itu, tiba-tiba Fryers menandatangani kontrak dengan Standard Liege,” lanjutnya mencurigai semuanya sudah direncanakan bos Spurs, Daniel Levy sejak musim lalu.
Lebih jauh, Fergie mendesak agar otoritas sepakbola Inggris melakukan penyelidikan atas kasus ini. “Jujur, kami sudah menduga bahwa Fryers akan bergabung dengan Tottenham pada Januari dan itu terbuukti,” imbuhnya.
“Liga seharusnya melihat kejadian ini. Mereka harus menghentikan proses registrasi (Fryers ke Spurs) hingga mereka menyelesaikan penyelidikan, baik itu melalui (pembicaraan) telepon seluler atau lain sebagainya. Bagi saya pribadi, jelas ini sebuah konspirasi,” pungkas Opa Skotlandia yang beberapa hari lalu baru menginjak usia ke-71.
Fryers memang sudah bukan lagi pemain United. Bek 20 tahun tersebut sudah dilepas ke klub Belgia Standard Liege pada musim panas lalu dengan status bebas transfer alias gratis. Liege kemudian mengikat Fryers selama dua tahun.
Nah kini, di jendela transfer Januari, manajemen Liege memutuskan menjual pemain yang baru dibeli selama enam bulan itu kepada pihak Spurs dengan mahar 500 ribu poundsterling (Rp7 miliar).
Nah, proses transfer inilah yang memicu kecurigaan Fergie. Maklum, di musim lalu itu juga, Spurs sempat ngebet meminang Fryers. Namun, kala itu Spurs gagal mendapatkan pemain yang berposisi di kiri pertahanan ini karena tak sanggup menyanggupi keinginan United.
Seperti diketahui, meski berstatus free agent, United berhak mendapat biaya kompensasi Fryers karena ada regulasi yang berlaku di Inggris. Regulasi tersebut menyatakan, setiap klub berhak mendapat kompensasi atas kepergian pemain didikan mereka yang berusia di bawah 23 tahun, meski kontraknya telah berakhir. Kubu United kabarnya mematok kompensasi 6 juta poundsterling yang tak mampu dipenuhi kubu The Lilywhites.
Regulasi ini sendiri hanya berlaku kepada untuk klub Inggris. Jadi, Liege yang merupakan klub asal Belgia tidak harus mengeluarkan biaya sepeserpun untuk mendapatkan Fryers. Di sinilah Fergie meyakini adanya konspirasi yang dilakukan Spur dan Liege guna menghindari pajak untuk United.
“Saya kecewa dengan Tottenham. Terang-terangan, ini sebuah manipulasi. Mereka (Spurs) coba membeli Fryers dari kami di akhir musim lalu, namun kami tidak bisa menyetujui tawaran yang mereka ajukan,” ujar Fergie dikutip Mirror Football.
“Lalu, kemudian mereka (Spurs) mengajaknya menjalani trial (latihan) di Portugal. Sepulangnya, mereka mengatakan tidak bisa membelinya. Setelah itu, tiba-tiba Fryers menandatangani kontrak dengan Standard Liege,” lanjutnya mencurigai semuanya sudah direncanakan bos Spurs, Daniel Levy sejak musim lalu.
Lebih jauh, Fergie mendesak agar otoritas sepakbola Inggris melakukan penyelidikan atas kasus ini. “Jujur, kami sudah menduga bahwa Fryers akan bergabung dengan Tottenham pada Januari dan itu terbuukti,” imbuhnya.
“Liga seharusnya melihat kejadian ini. Mereka harus menghentikan proses registrasi (Fryers ke Spurs) hingga mereka menyelesaikan penyelidikan, baik itu melalui (pembicaraan) telepon seluler atau lain sebagainya. Bagi saya pribadi, jelas ini sebuah konspirasi,” pungkas Opa Skotlandia yang beberapa hari lalu baru menginjak usia ke-71.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar