Ditemukan Pemakaman 3000 Tahun Dekat Kuil Firaun
Ditemukan juga empat guci berisi organ dalam mayat-mayat.
Para arkeolog menemukan
pemakaman batu yang diperkirakan berusia 3.000 tahun di kota kuno
Luxor, Mesir. Di dalam makam tersebut, ada peti mati kayu, tulang
belulang, perabotan dan guci-guci.
Diberitakan NBC News, Jumat 11 Januari 2013, pemakaman ini berhasil digali di dekat kuil Firaun Amenhotep II, yang berkuasa dari 1427 hingga 1401 SM tepatnya pada Dinasti ke-18 Mesir. Firaun adalah sebutan bagi para penguasa Mesir kala itu.
Menteri Barang Antik Mesir Mohammed Ibrahim mengatakan, makam itu diperkirakan berasal antara tahun 1075 hingga 664 SM, pada masa-masa transisi kepemimpin para Firaun.
Dia mengatakan, makam ini ditemukan setelah tim arkeolog yang dipimpin arkeolog Italia Angelo Sesana membersihkan situs untuk ekskavasi kuil Amenhotep II di tepi barat Sungai Nil. Sesana yang telah memimpin tim selama 15 tahun di Mesir mengaku sangat gembira atas penemuan tersebut.
"Sangat menggembirakan, seperti menghidupkan kembali seseorang yang mencoba hidup abadi 4.000 tahun yang lalu," kata Sesana.
Beberapa makam yang ditemukan terdapat liang lahat. Peti-peti mati dari kayu berhiaskan tinta merah dan hitam terdapat di dalamnya. Dalam peti itu, ada sisa-sisa tulang belulang. Tim juga menemukan 12 guci yang terbuat dari batu kapur dan tanah liat yang dibakar. Di masa Mesir kuno, guci-guci ini digunakan untuk menyimpan organ dalam mayat-mayat yang dimumi.
Mansour Barek, pengawas ekskavasi di Luxor mengatakan, tutup guci-guci itu berukirkan empat putra dewa Mesir, Horus. Di antaranya adalah Imsety, yang diyakini pada masa itu sebagai pelindung hati, Hapi, arwah berkepala baboon yang melindungi paru-paru, Duamutef, arwah berkepala anjing yang melindungi perut, dan Qebehsenuef arwah berkepala elang pelindung usus.
Sesana mengatakan bahwa guci-guci ini dalam kondisi prima, menandakan bahwa pemilik makam tersebut adalah orang-orang kaya. Penemuan ini juga sekaligus membuktikan pentingnya kuil Amenhotep II bagi warga Mesir penyembah berhala setelah kematian Firaun.
Diberitakan NBC News, Jumat 11 Januari 2013, pemakaman ini berhasil digali di dekat kuil Firaun Amenhotep II, yang berkuasa dari 1427 hingga 1401 SM tepatnya pada Dinasti ke-18 Mesir. Firaun adalah sebutan bagi para penguasa Mesir kala itu.
Menteri Barang Antik Mesir Mohammed Ibrahim mengatakan, makam itu diperkirakan berasal antara tahun 1075 hingga 664 SM, pada masa-masa transisi kepemimpin para Firaun.
Dia mengatakan, makam ini ditemukan setelah tim arkeolog yang dipimpin arkeolog Italia Angelo Sesana membersihkan situs untuk ekskavasi kuil Amenhotep II di tepi barat Sungai Nil. Sesana yang telah memimpin tim selama 15 tahun di Mesir mengaku sangat gembira atas penemuan tersebut.
"Sangat menggembirakan, seperti menghidupkan kembali seseorang yang mencoba hidup abadi 4.000 tahun yang lalu," kata Sesana.
Beberapa makam yang ditemukan terdapat liang lahat. Peti-peti mati dari kayu berhiaskan tinta merah dan hitam terdapat di dalamnya. Dalam peti itu, ada sisa-sisa tulang belulang. Tim juga menemukan 12 guci yang terbuat dari batu kapur dan tanah liat yang dibakar. Di masa Mesir kuno, guci-guci ini digunakan untuk menyimpan organ dalam mayat-mayat yang dimumi.
Mansour Barek, pengawas ekskavasi di Luxor mengatakan, tutup guci-guci itu berukirkan empat putra dewa Mesir, Horus. Di antaranya adalah Imsety, yang diyakini pada masa itu sebagai pelindung hati, Hapi, arwah berkepala baboon yang melindungi paru-paru, Duamutef, arwah berkepala anjing yang melindungi perut, dan Qebehsenuef arwah berkepala elang pelindung usus.
Sesana mengatakan bahwa guci-guci ini dalam kondisi prima, menandakan bahwa pemilik makam tersebut adalah orang-orang kaya. Penemuan ini juga sekaligus membuktikan pentingnya kuil Amenhotep II bagi warga Mesir penyembah berhala setelah kematian Firaun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar