Australia dan Singapura tertarik beli drone pengintai Global Hawk
Pesawat mini nirawak (drone) buatan AS, RQ-4 Global Hawk
Departemen Pertahanan AS (Pentagon) menyusun daftar 66 negara yang
diperbolehkan membeli pesawat nirawak buatan AS, yang berjuluk drone.
Namun daftar masih harus disetujui lagi oleh Departemen Luar Negeri dan
Kongres AS.
Menurut kantor berita Reuters, kebijakan
Pentagon itu diungkapkan oleh seorang pejabat senior Departemen
Pertahanan AS di Washington DC, Rabu waktu setempat. Dia adalah Richard
Genaille, deputi direktur Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan di
Pentagon saat berbicara di konferensi industri ComDef 2012.
Genaille
mengungkapkan bahwa sejak tahun lalu pihaknya sudah menyusun negara
mana saja yang boleh membeli drone. Bisa dikendalikan jarak jauh,
pesawat mini itu berguna untuk tugas-tugas khusus - seperti pengintaian
dan pengeboman terbatas. Namun, Genaille tidak bersedia mengungkapkan
negara mana saja yang masuk daftar.
Kepala Eksekutif Korporat
Northrop Grumman, Wes Bush, menyambut baik inisiatif Pentagon dalam
mengekspor drone, yang mereka produksi, dalam menggenjot ekspor senjata.
Namun, keputusan ini belum mendapat restu dari seluruh pihak yang
terkait. "Saya harap isu ini bisa diselesaikan dengan lancar. Memang isu
ini berjalan lambat, namun kami sudah berada di jalur yang tepat," kata
Bush.
Kalangan eksportir alat-alat pertahanan dan persenjataan
Amerika pun mengeluhkan rumitnya peraturan dari pemerintah dalam
mengekspor produk-produk mereka ke luar negeri. Situasi ini akhirnya
dimanfaatkan para kompetitor mereka di negara-negara lain.
Sebagai
produsen drone, Northrop Grumman, mengungkapkan larangan dari
pemerintah AS soal ekspor produk andalan mereka, yaitu pesawat pengintai
Global Hawk. Mampu beroperasi di ketinggian yang sangat tinggi, Global
Hawk menjadi andalan bagi pihak militer dan intelijen AS dalam misi-misi
pengintaian di Afganistan dan wilayah-wilayah operasi lain.
Jepang,
Singapura, dan Australia dikabarkan tertarik untuk mendapatkan Global
Hawk, ungkap juru bicara Northrop Grumman tahun lalu. Namun, belum ada
lampu hijau dari pemerintah AS untuk bisa mengekspor drone ke
mancanegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar