Dalam sains fiksi, pesawat ruang angkasa dianggap sebagai simbol grafis dan merupakan kumpulan ide menjelajah, eksplorasi kosmologi secara pribadi dan konteks konkret yang pernah atau mungkin akan terjadi.
Banyak orang masih berfikir bahwa pesawat ruang angkasa
tercipta dari peningkatan teknologi pesawat udara sebelumnya. Tapi,
bagaimana sebenarnya pemikiran ini bisa muncul? Apakah langsung terfikir
menciptakan pesawat yang langsung menembus atmosfer dengan sayap?
Sebelum adanya pesawat, banyak novel dan
buku sains fiksi beredar, bahkan ilmuwan beranggapan bahwa suatu saat
sebuah pesawat akan berbentuk nyata dan menjelajahi angkasa. Sharona
Ben-Tov di tahun 1995 pernah menulis ‘The Artificial Paradise: Science Fiction and American Reality‘, dia menceritakan bagaimana pengaruh fiksi terhadap teknologi dan sangat berperan besar. Tidak terkecuali Albert Einstein yang terus bermimpi tentang ruang waktu hingga akhir hayatnya.
Fiksi, Pesawat Ruang Angkasa Masa Depan
Proyeksi masa depan teknologi dan ilmu pengetahuan pada umumnya merupakan salah satu materi yang paling penting, tapi pesawat ruang angkasa
adalah intisari visual yang menggambarkan visi masa depan. Hampir di
semua film dan buku fiksi ilmiah ditemukan pesawat ruang angkasa pada
sampulnya. Sebenarnya bukan hal penting, karena pesawat ruang angkasa
merupakan sinyal penulis yang menyatakan sesuatu hal istimewa
didalamnya. Sebagai film dan buku fiksi ilmiah yang menampilkan sebagian
besar ruang angkasa dan menentukan bagaimana pesawat ruang angkasa
nantinya akan dirancang.
Enterprise Star Trek movie
Coba Anda lihat bagaimana pesawat Millenium Falcon dalam film Star Wars, Enterprise di film Star Trek, Nostromo di film Alien, atau Discovery One
pada film 2001: A Oddyssey Space. Dan kita hampir tak bisa membayangkan
bagaimana film-film ini mendesain estetika ruang angkasa. Tapi pesawat
ruang angkasa dianggap sebagai simbol grafis dan merupakan kumpulan ide
yang melampaui, menjelajah, eksplorasi ruang angkasa secara pribadi dan
konteks konkret yang pernah atau mungkin akan terjadi.
Pesawat ruang angkasa
secara nyata atau imajiner merupakan kendaraan di mana seseorang dapat
meninggalkan Bumi, atmosfer, gravitasi, atau setidaknya meninggalkan
dampak yang ditimbulkan Bumi. Disaat itu, perjalanan menuju ke angkasa
sangat mudah dikaitkan dengan transendensi yang diwarnai dengan agama
dan kondisi duniawi.
Dalam buku Cosmodolphins Mette Bryld dan Lykke menyatakan tentang “Semantik sejarah budaya yang menggunakan simbol pesawat ruang angkasa sebagai kendaraan yang dirancang untuk membawa manusia ke ruang angkasa selama berabad-abad, dan telah dikaitkan dengan keyakinan, alam ilahi White Christian Fathergod”.
Penjelasan yang memberikan bagian tersendiri, mengapa pesawat ruang angkasa yang dijelaskan dikelilingi aura khusus.
Bagaimana Fiksioner Menciptakan Pesawat Ruang Angkasa?
Beberapa pandangan menyatakan bahwa
perjalanan dari bumi ke ruang angkasa juga merupakan gerakan dari masa
lalu dan ke masa depan, luar angkasa yang jauh sering menjadi tempat di
mana gagasan-gagasan manusia tentang masa depan terbentang luas. Dengan
kata lain, pesawat ruang angkasa juga disebut mesin waktu.
Bukan juga bermakna simbolis, bahwa
ruang dan waktu dalam perjalanan ruang angkasa, atau kosmologi modern
merupakan dua sisi dari mata uang yang sama. Banyak cerita sains fiksi
ruang angkasa memiliki alur untuk melompati ruang waktu sehingga
perjalanan menembus waktu sering terjadi, sama seperti sisi uang yang
nilainya tetap sama.
Pesawat ruang angkasa merupakan pesawat yang menjelajah, meng-eksplorasi luar angkasa. Kata-kata yang mengacu pada metafora tersebar luas dalam cerita fiksi, faktual, wacana, menyebutkan bahwa angkasa seperti samudra atau lautan. Dengan penggunaan metafora luar angkasa akan memberikan sensualitas dan pemahaman pikiran manusia.
Ada juga yang membuat fiksi bahwa planet
ataupun sistem surya, sering disebut sebagai pulau, pantai-pantai indah
dan surgawi di lautan kosmik, yang dengan secara langsung membuat
pemikiran tersendiri bagi penikmatnya. Sama halnya dengan
me-metafora-kan penjelajahan Columbus di luar angkasa, eksplorasi
teresterial untuk menemukan Dunia Baru sebagai tempat evolusi, mistis,
dan mitos. Sadar atau tidak, bahwa pesawat ruang angkasa merupakan inti
visual dari ide fiksi dan kemajuan teknologi ilmiah.
Sharona Ben-Tov meyakini bahwa pesawat
ruang angkasa merupakan mimpi para pria tentang teknologi tentang
mengubah alam. Setelah kita membayangkan sebuah pesawat ruang angkasa,
secara mental akan membuka peta ruang objektifikasi, kita memasuki mimpi
massa kekuatan teknologi kolektif, kemudian berpartisipasi dalam sebuah
drama tentang memperbaharui alam semesta dan visi kedepan.
Pesawat ruang angkasa juga bisa menjadi
latar tentang kisah petualangan seperti Star Wars, dan pertemuan dengan
kehidupan di luar bumi atau Alien. Semua itu masih gambaran teknologi
masa depan, bagaimana sudut pandang Utopis atau Dystopian?
Kecerdasan Luar Angkasa
Pesawat ruang angkasa alien memainkan
peran yang sama pentingnya dengan pesawat yang berasal dari Bumi. Dalam
banyak kasus, setidaknya menggambarkan ekspresi esensi masa depan
tentang teknologi dan ilmu pengetahuan, namun pesawat mereka diciptakan
oleh makhluk cerdas dari luar bumi.
Ketika UFO datang, biasanya terjadi
kontak yang baik, ramah atau invasi agresif. Unidentified Flying Object
tidak selalu diartikan sebagai pesawat ruang angkasa, tetapi makna dari
istilah ini telah menjauh dan menjadi hampir identik dengan Piring
Terbang. Piring terbang telah menjadi simbol kecerdasan dari luar bumi,
baik dalam bentuk kejahatan teknologi yang menculik dan membuat manusia
tunduk pada pemeriksaan intim yang mengerikan, atau dalam bentuk makhluk
bercahaya yang ingin mengangkat derajat manusia menjadi lebih tinggi.
Sekarang, kita berbicara tentang realitas luar angkasa seperti NASA,
yang didasarkan pada prestasi ilmiah dan teknologi. NASA bukan hanya
terbentuk dari mimpi, tetapi juga menghilangkan mitos budaya lainnya di
mana NASA menciptakan makna baru tentang kosmologi.
Mereka yang menulis dan berkhayal tentang alam yang jauh sebelum mereka muncul, salah satunya mengatakan bahwa sebenarnya ada pesawat ruang angkasa yang keluar dari imajinasi manusia, dan menghilang ke dalamnya lagi.
Setidaknya dapat dipastikan bahwa
pesawat ruang angkasa di kehidupan nyata merupakan prestasi teknis
karena mungkin akan menjalani jenis kehidupan paralel dalam imajinasi
dan budaya. Sayangnya, banyak dari kita yang menganggap semua cerita
sains fiksi hanya sebagai hiburan, bukan pemikiran. Film dan novel hanya
impian bagi penikmatnya, padahal sejak dahulu ilmuwan telah berulang
kali membuat berbagai peralatan yang terinspirasi dari kisah fiksi.
Dan ketika ilmuwan bercerita tentang
fiksi, maka kita sering menganggapnya gila dan tidak masuk akal, tapi
dia sudah memikirkan apa yang akan digunakan manusia di masa depan. Kita
akan membayangkan untuk melihat masa depan, dari imajinator dan
fiksioner pesawat ruang angkasa yang kini berubah menjadi kenyataan,
apakah Anda masih menganggapnya hiburan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar