Rusia Percepat Proyek Stasiun Peluncuran Roket di Kawasan Timur
Ditargetkan bisa digunakan paling cepat pada 2015
Rusia tengah membangun stasiun baru peluncuran roket ke luar angkasa.
Ini merupakan bagian dari modernisasi program luar angkasa di negeri
Beruang Merah itu dan diyakini memiliki prospek bisnis yang sangat
besar.
Dimulai pada awal 2011, pembangunan stasiun peluncuran
baru itu berada di Kawasan Amur, wilayah sebelah timur Rusia. Proyek ini
bernama Kosmodrom Vostochny (Timur). "Saya senang dengan pesatnya
pembangunan ini. Bila terus dipertahankan, kami harap bisa mulai
meluncurkan pesawat luar angkasa dari sana pada 2015," kata Vladimir
Popovkin, kepala badan luar angkasa Rusia, Roscomos.
Menurut
dia, pembangunan stasiun Vostochny berlangsung siang dan malam dengan
melibatkan dua setengah juta pekerja dan lebih dari 600 unit alat berat.
"Tahun ini pembangunannya dianggarkan sebesar 20 miliar rubel (500 juta
euro) dan tahun 2013 akan ditambah 10 miliar rubel," ujar Popovkin.
Pembangunan
Vostochny sesuai dengan arahan Presiden Vladimir Putin saat berkunjung
ke wilayah itu. "Tujuannya adalah mewujudkan pusat luar angkasa Rusia
yang memenuhi standar dan persyaratan internasional," kata Putin.
Popovkin
mengungkapkan bahwa stasiun Vostochny menawarkan beberapa manfaat.
Salah satunya, lintasan peluncuran awal tidak akan melewati
daerah-daerah berpenduduk padat dan tidak akan melintasi wilayah negara
asing.
Kelebihan lain, tim peneliti sudah memperhitungan bahwa
roket pendorong kendaraan luar angkasa yang diluncurkan dari Vostochny
hanya akan jatuh di perairan internasional atau di wilayah Rusia yang
jarang dihuni. Lokasi kosmodrom juga bisa mudah diakses oleh
infrastruktur jalan, rel, dan bandara.
Namun, dari segi
ekonomi, kosmodrom ini akan dua kali lebih mahal dari Baikonur, yang
berada di Kazakhstan. Menurut Grigory Naginsky, Direktur Badan
Konstruksi Federal (Spetstroy), biaya total pembangunan Vostochny akan
mendekati 300 miliar rubel, yang nyaris sama dengan pembangunan proyek
Olimpiade Musim Dingin di Sochi atau Konferensi Tingkat Tinggi APEC di
Vladivostok.
Sementara itu, masa pakai Kosmodrom Baikonur milik
Rusia di Kazakhstan akan berlangsung hingga 2050. Selama ini, Rusia
harus membayar sewa lahan ke Kazakshtan sebesar US$115 juta (3,7 miliar
rubel) setiap tahun. Dengan demikian, selama 38 tahun ke depan, Rusia
harus menyediakan 140 miliar rubel untuk bayar sewa lahan Baikonur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar