Sejumlah bank terlibat pemalsuan bunga kredit hingga pencucian uang.
Krisis keuangan telah
melanda dunia sejak 2008, namun perilaku buruk kalangan perbankan masih
saja terjadi di tahun ini. Skandal keuangan 2012 ini memang tidak
sebesar empat tahun lalu, namun nilainya mencapai miliaran dolar AS.
Jika
pada 2008 perusahaan-perusahaan besar seperti Lehman Brothers dan
Goldman Sach tak sanggup bertahan, maka pada 2012 ini skandal melanda
lembaga keuangan sekelas JP Morgan, dan beberapa dari mereka tersangkut
kasus yang sama. Berikut 10 skandal lembaga keuangan terbesar sepanjang
2012 yang dilansir Forbes:
1.JP Morgan Chase
Bank
yang diakui reputasinya sebagai bank terbesar dan teraman di Amerika
ini, awalnya diketahui merugi US$2 miliar, dan terus membengkan menjadi
USD5,8 miliar. CEO JP Morgan, Jamie Dimon, mengungkapkan banknya
menderita kerugian perdagangan besar.
Bahkan Chief Information Officer
JP Morgan, Ina Drew, kehilangan pekerjaan akibat kekacauan transaksi
yang merugikan. Ina melakukan strategi hedging serangkaian transaksi
derivatif, namun strategi yang niatnya membatasi kerugian perusahaan
malah menimbulkan kerugian besar sehingga menimbulkan credit default swap (CDS).
2. Barclays
London Interbank Offered Rate
(Libor) menjegal sejumlah bank di seluruh Eropa dan Amerika. Libor
adalah sistem tingkat suku bunga rata-rata yang dihitung melalui
pengajuan suku bunga oleh bank-bank di London. Skandal muncul ketika
bank-bank Inggris memalsukan suku bunga kredit mereka untuk mengambl
keuntungan.
Bank yang paling tersandung adalah Barclays. Otoritas perbankan Inggris mewajibkan Barclays merogoh kocek sebesar US$450 juta untuk membayar denda. CEO Barclays, Robert E. Diamond, kehilangan pekerjaannya karena dewan komisaris tidak mempercayainya lagi.
3. UBS
Bank yang paling tersandung adalah Barclays. Otoritas perbankan Inggris mewajibkan Barclays merogoh kocek sebesar US$450 juta untuk membayar denda. CEO Barclays, Robert E. Diamond, kehilangan pekerjaannya karena dewan komisaris tidak mempercayainya lagi.
3. UBS
Lagi-lagi, skandal Libor
makan korban. Kali ini, sebuah bank asal Swiss, UBS, mesti membayar
denda US$1,5 miliar atas tuduhan Libor: UBS memalsukan suku bunga Libor.
UBS juga mengakui kesalahannya dan mengakui para eks-tradernya
ditangkap di Eropa sebagai bagian dari penyelidikan.
4. HSBC
4. HSBC
Bank multinasional asal
Inggris, HSBC, wajib membayar US$1,9 miliar kepada Amerika dan Inggris
karena longgarnya pengawasan sehingga miliaran uang pengedar narkoba
asal Meksiko dan teroris Iran ditransfer ke sistem keuangan Amerika.
5. Standard Chartered
5. Standard Chartered
Selain HSBC, bank asal
Inggris lainnya, Standard Chartered, juga tersandung kasus pencucian
uang. Standard Chartered terbukti telah melakukan transaksi ilegal
dengan Iran, Sudan, Libya, dan Myanmar. Bank tersebut juga telah memutar
uang lewat keuangan Amerika dan mengatasnamakan negara-negara itu.
Akibatnya, HSBC harus membayar denda US$327 juta kepada pengatur
keuangan Amerika.
Agustus lalu, Stanchard juga terkena kasus yang sama dan harus membayar denda US$340 juta kepada lembaga pengawas perbankan New York. Menurut regulator, bank sponsor klub bola Liverpool ini memiliki kerjasama rahasia dengan pemerintah Iran selama satu dekade terakhir senilai US$250 miliar.
Agustus lalu, Stanchard juga terkena kasus yang sama dan harus membayar denda US$340 juta kepada lembaga pengawas perbankan New York. Menurut regulator, bank sponsor klub bola Liverpool ini memiliki kerjasama rahasia dengan pemerintah Iran selama satu dekade terakhir senilai US$250 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar