Selamat Datang di Website blogger Jhon Demos Silalahi

11 Feb 2013

Istana Jawab Tudingan SBY Abaikan Tugas Presiden

 SBY hanya gunakan waktu beberapa hari dalam delapan tahun urus partai.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono

Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, membantah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sudah tidak fokus lagi dengan tugasnya sebagai kepala negara dan cenderung mementingkan Partai Demokrat.

Ia menjelaskan SBY senantiasa fokus dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai presiden. Buktinya, Presiden selalu mengikuti dinamika, meminta laporan, menggelar dan memimpin rapat dengan memanggil menteri atau pejabat terkait dan berkomunikasi  berdasarkan prioritas untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Tidak semua hal seperti disebut, dibuka atau diinformasikan kepada publik melalui media massa. Seringkali rapat yang sifatnya tidak terbuka atau intern dilakukan mendadak, tidak harus selalu pada hari/jam kerja dan tidak dipublikasikan," katanya dalam keterangan, Minggu 10 Februari 2013.

Dalam rapat, Presiden selalu memberikan arahan kebijakan, dan telah banyak hasil positif sebagai solusi atau jalan keluar dalam konteks permasalahannya. "Saya kira beberapa pengamat politik dan politisi kurang memahami adanya hal ini, sehingga mendorong mereka sampai pada kesimpulan dengan membuat pernyataan naif, yang mendeskreditkan SBY," katanya.

Selama ini, katanya, Presiden SBY mendedikasikan waktu dan pikirannya untuk kepentingan negara dan bangsa. Dalam menjalankan tugasnya di luar negeri di mana pun, Presiden selalu mencurahkan pikirannya untuk kepentingan nasional, di samping terus mengikuti perkembangan dinamika tanah air.

"Dan hal ini sesungguhnya bisa diikuti dan diketahui di media massa, bila memang fokus mencermatinya," ucapnya.

Ia menjelaskan SBY dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Pembina, Ketua Majelis Tinggi serta Penggagas dan Pendiri Partai Demokrat ternyata harus meluangkan sedikit waktunya, karena keterpaksaan atas kondisi yang mengharuskannya untuk turun tangan demi menyelamatkan Partai Demokrat.

"Sekali lagi, itu pun dilakukan sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai Ketua Wanbin dan Majelis Tinggi di PD," katanya menegaskan.

"Seyogyanya tindakan tersebut dapat dibenarkan, karena kalau tidak dilakukan, berarti justru dapat dianggap tidak punya tanggung jawab kepada PD."

Julian menyatakan SBY hanya menggunakan beberapa hari dalam delapan tahun sebagai Presiden mengalokasikan khusus waktu untuk partainya. "Dalam politik, hal itu dimaklumkan untuk dilakukan," katanya.

Menurutnya, setiap perangkat negara telah memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Berdasarkan konstitusi, Presiden SBY telah mentekadkan akan menyelesaikan tugasnya hingga masa bakti 2014 selesai. "Bila semua harus ditangani presiden, berarti sistem politik tidak bekerja."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar