Dia akan mengakhiri masa tugasnya di Helmand pada akhir pekan ini.
Pangeran
Inggris, Harry, mengaku telah membunuh militan Taliban selama tugas
keduanya di Afganistan. Di negara ini, dia bertugas sebagai penembak
pada misi serangan helikopter Apache.
Diberitakan Reuters, Senin
21 Januari 2013, cucu Ratu Elizabeth ini rencananya akan pulang ke
Inggris akhir minggu ini. Dia telah bertugas selama 20 minggu di
pangkalan militer Camp Bastion yang dipimpin NATO di sebelah selatan
provinsi Helmand.
Diwawancara sebelum meninggalkan Afganistan, apakah dia pernah membunuh anggota Taliban selama bertugas, pangeran 28 tahun ini mengiyakan. "Ya, banyak tentara yang sudah membunuh. Kami menembak jika memang perlu, mengambil nyawa untuk menyelamatkan nyawa," kata Harry.
"Jika ada orang yang mengancam tentara kami, maka kami menghabisi mereka. Namun, membunuh bukanlah alasan saya mengambil pekerjaan ini," lanjut anak kedua Pangeran Charles dari Diana ini.
Harry pertama kali bertugas di Helmand selama 10 minggu antara tahun 2007 dan 2008. Bertugas sebagai penyerang untuk pasukan NATO, Harry adalah keluarga kerajaan Inggris pertama yang turun di medan perang sejak pamannya, Pangeran Andrew, menerbangkan helikopter para Perang Falklands tahun 1982.
Namun, masa tugas pertamanya ini dipotong karena bocornya keberadaannya di media. Sekarang, media diperbolehkan memberitakan tugas Harry di Afganistan namun dilarang memberitahukan lokasi pastinya.
Berada di negara tersebut, Harry menjadi sasaran utama penculikan dan pembunuhan oleh Taliban. Pemberontak Taliban menjuluki dia sebagai "Si anjing liar pembunuh rakyat Afganistan yang tidak berdosa."
Diwawancara sebelum meninggalkan Afganistan, apakah dia pernah membunuh anggota Taliban selama bertugas, pangeran 28 tahun ini mengiyakan. "Ya, banyak tentara yang sudah membunuh. Kami menembak jika memang perlu, mengambil nyawa untuk menyelamatkan nyawa," kata Harry.
"Jika ada orang yang mengancam tentara kami, maka kami menghabisi mereka. Namun, membunuh bukanlah alasan saya mengambil pekerjaan ini," lanjut anak kedua Pangeran Charles dari Diana ini.
Harry pertama kali bertugas di Helmand selama 10 minggu antara tahun 2007 dan 2008. Bertugas sebagai penyerang untuk pasukan NATO, Harry adalah keluarga kerajaan Inggris pertama yang turun di medan perang sejak pamannya, Pangeran Andrew, menerbangkan helikopter para Perang Falklands tahun 1982.
Namun, masa tugas pertamanya ini dipotong karena bocornya keberadaannya di media. Sekarang, media diperbolehkan memberitakan tugas Harry di Afganistan namun dilarang memberitahukan lokasi pastinya.
Berada di negara tersebut, Harry menjadi sasaran utama penculikan dan pembunuhan oleh Taliban. Pemberontak Taliban menjuluki dia sebagai "Si anjing liar pembunuh rakyat Afganistan yang tidak berdosa."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar