Pelatih ganda putra Indonesia, Herry IP belum bisa berpuas diri.
Juara nomor ganda putra Malaysia Open Super Series 2013, Hendra Setiawan
dan Muhammad Ahsan menjadikan kemenangan di ajang itu sebagai modal
berharga menatap All England 2013
"Jelas kemenangan ini menambah kepercayaan diri dan langkah positif menuju All England," ujar Hendra dalam keterangan pers di Pelatnas Cipayung, Jakarta.
Soal adaptasi dengan Ahsan, Hendra mengaku tidak ada masalah. Pasalnya, tim pelatih telah menduetkan mereka sejak tahun lalu.
"Terlebih, kami sudah sering share saat berlatih. Saya juga memberikan kiat khusus buat Ahsan, saya harus tekankan agar dia tampil lebih agresif," kata Hendra.
Sementara itu, Ahsan merasa kemenangan ini tidak lepas dari dukungan Hendra yang selalu memberikan arahan saat bertanding maupun berlatih. "Hendra memiliki banyak pengalaman dan lebih sering menjadi juara. Ini menjadi keuntungan dan motivasi buat saya," kata Ahsan.
"Soal adaptasi, saya kira tidak ada masalah. Dalam latihan kami selalu berpasangan, yang berbeda mungkin saat pertandingan. Namun, itu bukan kendala," ucap Ahsan yang bertekad tampil optimal di ajang All England.
Kendati Hendra/Ahsan meraih kemenangan, pelatih ganda putra Indonesia, Herry IP belum bisa berpuas diri. Masih banyak aspek teknis yang perlu diperbaiki.
"Tentu, kemenangan ini menjadi motivasi lebih buat kami. Tapi, kami masih harus mengevaluasi hasil ini terutama menghadapi All England. Sebab, kami pasang target meraih kemenangan di nomor ini. Terakhir kali Indonesia jadi juara ganda putra pada 2003 silam. Jadi sudah lama sekali kami tidak jadi
juara," kata Herry.
Sony Tak Pasang Target
Runner up tunggal putra Malaysia Open, Sony Dwi Kuncoro mensyukuri hasil yang diraih. Tapi, Sony yang kini menduduki peringkat 5 BWF tidak memasang target lebih di All England, awal Maret nanti.
"Saya masih harus banyak belajar menatap kejuaraan berikutnya. Untuk All England, saya tidak bisa pasang target tinggi," ujar Sony merendah. "Fokus saja. Saya hanya berusaha menjaga fisik sebaik mungkin, mulai dari pola latihan, makan dan istirahat."
"Jelas kemenangan ini menambah kepercayaan diri dan langkah positif menuju All England," ujar Hendra dalam keterangan pers di Pelatnas Cipayung, Jakarta.
Soal adaptasi dengan Ahsan, Hendra mengaku tidak ada masalah. Pasalnya, tim pelatih telah menduetkan mereka sejak tahun lalu.
"Terlebih, kami sudah sering share saat berlatih. Saya juga memberikan kiat khusus buat Ahsan, saya harus tekankan agar dia tampil lebih agresif," kata Hendra.
Sementara itu, Ahsan merasa kemenangan ini tidak lepas dari dukungan Hendra yang selalu memberikan arahan saat bertanding maupun berlatih. "Hendra memiliki banyak pengalaman dan lebih sering menjadi juara. Ini menjadi keuntungan dan motivasi buat saya," kata Ahsan.
"Soal adaptasi, saya kira tidak ada masalah. Dalam latihan kami selalu berpasangan, yang berbeda mungkin saat pertandingan. Namun, itu bukan kendala," ucap Ahsan yang bertekad tampil optimal di ajang All England.
Kendati Hendra/Ahsan meraih kemenangan, pelatih ganda putra Indonesia, Herry IP belum bisa berpuas diri. Masih banyak aspek teknis yang perlu diperbaiki.
"Tentu, kemenangan ini menjadi motivasi lebih buat kami. Tapi, kami masih harus mengevaluasi hasil ini terutama menghadapi All England. Sebab, kami pasang target meraih kemenangan di nomor ini. Terakhir kali Indonesia jadi juara ganda putra pada 2003 silam. Jadi sudah lama sekali kami tidak jadi
juara," kata Herry.
Sony Tak Pasang Target
Runner up tunggal putra Malaysia Open, Sony Dwi Kuncoro mensyukuri hasil yang diraih. Tapi, Sony yang kini menduduki peringkat 5 BWF tidak memasang target lebih di All England, awal Maret nanti.
"Saya masih harus banyak belajar menatap kejuaraan berikutnya. Untuk All England, saya tidak bisa pasang target tinggi," ujar Sony merendah. "Fokus saja. Saya hanya berusaha menjaga fisik sebaik mungkin, mulai dari pola latihan, makan dan istirahat."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar