Selamat Datang di Website blogger Jhon Demos Silalahi

5 Feb 2013

Selamatkan Ragam Hayati, LIPI Gandeng Agen AS

Para peneliti kerap terbentur soal pendanaan dari pemerintah. 

Ilustrasi: Pesona bawah laut Raja Ampat

Indonesia merupakan negeri dengan kekayaan biodiversitas alias keanekaragaman hayati yang besar. Namun, ancaman kepunahan biodiversitas terus menghantui negeri ini.

Keanekaragaman hayati dengan ekosistem yang unik perlu mendapat perhatian dan penyelamatan dengan memanfaatkan dengan baik. Ini menjadi tantangan bagi semua pihak untuk segera diselesaikan dengan tepat. Untuk itu, LIPI menilai perlunya kerja sama dengan pihak lain agar upaya penyelamatan ini terlaksana dengan baik.
Kerja sama penelitian antara LIPI dan National Science Foundation (NSF) asal Amerika Serikat diharapkan mampu memberikan manfaat teknologi biodiversitas untuk mengungkap kekayaan genetik dari keanekaragaman hayati di Indonesia.

NSF adalah agensi pemerintahan Amerika Serikat yang menyokong pendidikan dan penelitian fundamental di semua bidang ilmu nonmedis, yaitu sains dan teknik.

"Posisi Indonesia sangat strategis dalam hal biodiversiti, sehingga banyak pihak luar negeri yang tertarik," kata Lukman Hakim, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), saat ditemui di acara Workshop LIPI and NSF on Biodiversity, di Gedung Botani Mikrobiologi Puslit Biologi, Cibinong Science Center, Bogor, 4 Februari 2013.

"Menindaklanjuti itu, kami harus membicarakan mekanisme kerja sama yang akan dilakukan," tandasnya.

Lukman menambahkan, para peneliti kerap terbentur soal pendanaan pemerintah. Anggaran penelitian masih sangat kecil. Dia menargetkan, satu persen dari total PDB untuk dibelanjakan sebagai riset, sampai sekarang masih belum terpenuhi.

"Diskusi dengan Amerika Serikat adalah untuk menyelamatkan aset-aset Indonesia, seperti laboraturium nusantara, biodiversiti, dan lain-lain," tutur Lukman. "Mereka punya uang. Meski begitu, kami tetap harus punya hitung-hitungan dalam kerja sama ini," jelasnya.

Senada dengan Lukman, Kepala Pusat Penelitian (P2) Bioteknologi LIPI Witjaksono mengatakan, kerja sama antara LIPI dan NSF adalah untuk membangun kerangka kerja yang nyata untuk penelitian di masa mendatang.

"Arah kerjasama ini adalah membantu meningkatkan mutu penelitian dan kapasitas individu peneliti antar kedua pihak," ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa biodiversiti itu sejatinya merupakan keragaman genetik yang ada di alam. "Saat ini, Indonesia memerlukan bantuan teknologi dalam upaya mengungkap kekayaan genetik, terutama teknologi genomik untuk mempelajari keanekaragaman gen bagi perbaikan tanaman untuk tujuan industri," ujarnya.

Di Indonesia, sudah banyak kerja sama yang bersifat equal partnership atau kesetaraan, dan Indonesia tidak bisa lagi dianggap sebagai negara miskin.
"Sekarang di dunia internasional, Indonesia dikenal sebagai negara kelas menengah yang memiliki kemampuan dan layak diperhitungkan," kata Lukman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar