Selamat Datang di Website blogger Jhon Demos Silalahi

9 Jan 2013

DKI Raih Penghargaan Sekolah Kebutuhan Khusus

DKI dan Sumsel dinobatkan penyelenggara sekolah inklusif terbaik.

 Provinsi DKI Jakarta dan Sumatera Selatan dinobatkan sebagai penyelenggara sekolah inklusif terbaik se-Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan penghargaan Anugerah Pendidikan Inklusif 2012 kepada dua kota besar ini.

Asisten Kesejahteraan Masyarakat Pemprov DKI Jakarta, Mara Oloan Siregar, mengatakan penghargaan ini diberikan karena DKI Jakarta memberikan kesempatan kepada anak-anak berkebutuhan khusus untuk bisa mendapatkan pendidikan di sekolah reguler.

"Ini sebagai upaya agar anak-anak tersebut bisa beradaptasi di sekolah reguler," kata Mara Oloan, di Balaikota DKI Jakarta, Senin, 3 September 2012.

Oloan menjelaskan, sekolah inklusif di Jakarta sudah dimulai sejak 2001. Pada tahun 2001, baru 54 sekolah yang menjadi sekolah inklusif. Pemprov DKI Jakarta terus mengembangkannya, hingga mencapai 176 sekolah pada 2012 ini, baik sekolah negeri maupun swasta, mulai dari SD, SMP, SMA, dan SMK.

Mara Oloan menerima langsung penghargaan tersebut mewakili Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Penghargaan diberikan oleh Wakil Mendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim, di Denpasar, Bali, Minggu malam, 2 September 2012.

Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin juga mendapatkan penghargaan yang sama. Penghargaan itu diserahkan sekaligus dalam acara malam pembukaan Olimpiade Sains Nasional 2012.

Penghargaan ini yang kedua kali diadakan di Indonesia. Kali ini ada 20 pemenang dengan kategori gubernur, bupati/wali kota, universitas, individu, dan guru sekolah. Selain kedua gubernur, penerima penghargaan serupa adalah tujuh bupati dan wali kota. Mereka adalah Wali Kota Yogyakarta, Bupati Kabupaten Lembata, Bupati Sukabumi, Bupati Kota Payakumbuh, Bupati Aceh Besar, Bupati Enrekang, dan Bupati Sidoarjo.

Ada tiga pimpinan perguruan tinggi yang juga mendapatkan penghargaan. Mereka adalah dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret Solo, serta Universitas Negeri Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar