Selamat Datang di Website blogger Jhon Demos Silalahi

24 Jan 2013

Pemain Korban Kebijakan Klub

 

Jakarta, Kompas - Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan larangan beraktivitas yang terkait dengan sepak bola selama enam bulan serta denda Rp 100 juta kepada 22 pemain yang tidak memenuhi panggilan mengikuti pemusatan latihan tim nasional senior untuk Piala Asia 2015. Para pemain bisa mengajukan banding dalam 15 hari sejak hukuman ditetapkan, Senin (21/1).
Para pemain yang dihukum oleh Komisi Disiplin (Komdis) adalah Fachrudin dan Busari (Madura United); M Robi (Persisam); Zulkifli Syukur dan Ahmad Bustomi (Mitra Kukar); I Made Wirawan, Atep, M Ridwan (Persib Bandung); Tantan (Sriwijaya FC); Samsul Arif (Persela Lamongan); Jailani Sibi dan Ronal Setmop (Persidafon Dafonsoro); Victor Igbonefo dan Greg Nwokolo (Arema ISL); serta Irfan Raditya (Arema IPL).
Tujuh pemain dari Persipura Jayapura juga dihukum oleh Komdis PSSI. Mereka adalah Boaz Solossa, Ricardo Salampessy, Patrich Wanggai, Immanuel Wanggai, Ian Louis Kabes, Lukas Mandowen, dan Ortizan Solossa.
Pemain dihukum berdasarkan Kode Disiplin PSSI Pasal 78 Ayat 1. Para pemain masuk kategori bertingkah laku buruk tidak mengindahkan tim nasional.
Wakil Ketua Komdis PSSI Catur Agus Saptono menjelaskan, dua pemain yang belum bergabung, Bambang Pamungkas dan Irfan Bachdim, tidak dihukum karena alasannya jelas. Bambang izin konsentrasi di Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia dan Irfan masih di luar negeri. Para pemain U-23 yang dipanggil ke tim nasional senior belum dihukum karena masih dalam proses pemanggilan tim nasional SEA Games XVII.

Pemain jadi korban
Fachrudin yang pernah membela timnas di Piala AFF 2012 menilai para pemain telah menjadi korban. Pemain bertahan ini sangat ingin kembali membela tim nasional, tetapi tidak diizinkan oleh manajemen klub.
”Saya sudah mau berangkat, tetapi tidak boleh oleh klub. Para pemain lain saya rasa juga sama. Kami serba salah karena sudah terikat kontrak dengan klub,” ujar pemain Madura United ini.
Manajer Sriwijaya FC Hendri Zainuddin menilai, hukuman Komdis PSSI tidak berdampak apa pun. Tantan tetap akan dimainkan karena Sriwijaya menginduk pada Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
Ketua Komdis PSSI Bernhard Limbong menegaskan, dirinya mengetahui para pemain menjadi korban pihak ketiga yang melarang mereka membela timnas. ”Tetapi, saya juga harus menegakkan aturan,” ujarnya.
Limbong menegaskan, para pemain yang dihukum masih diberi kesempatan membela timnas. Dirinya bisa memberi toleransi jika pemain mau bergabung dengan timnas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar