Perdana Menteri Inggris David Cameron, Minggu (6/1), mengatakan, Inggris
siap berperang dengan Argentina untuk mempertahankan Kepulauan Falkland
di Atlantik Selatan jika hal itu memang diperlukan. Ia menegaskan
kesiapan itu dalam menghadapi muncul kembalinya retorika Argentina soal
nasib kepulauan tersebut.
Cameron mengatakan, Inggris punya "pertahanan kuat" di kepulauan itu dan sejumlah pasukan serta jet tempur cepat sudah ditempatkan di sana.
Presiden Argentina Cristina Kirchner minggu lalu mengatakan bahwa Argentina dipaksa Inggris untuk menyerahkan Kepulauan Falkland dalam "sebuah pertempuran kolonialisme abad ke-19" dan meminta kepulauan itu diserahkan kembali ke Argentina.
Cameron menegaskan, dirinya sudah bersikap "sangat jelas" bahwa Inggris akan mempertahankan kepulauan itu dengan kekuatan militer. Dalam sebuah wawancara dengan BBC TV, Cameron mengatakan, "Saya mendapat laporan rutin terkait dengan masalah itu karena saya ingin memastikan pertahanan kita kuat."
Saat ditanya apakah Inggris siap berperang untuk mempertahankan kepulauan itu? Cameron menjawab, "Tentu saja, dan kita memiliki pertahanan yang kuat di Kepulauan Falkland. Itulah kunci utamanya, bahwa kita punya jet-jet tempur cepat yang ditempatkan di sana, kita punya pasukan yang ditempatkan Falkland."
Kementerian Luar Negeri Argentina langsung meradang dengan pernyataan Cameron itu. Kementerian itu menyoroti sifat "agresif kata-kata Perdana Menteri Inggris" tersebut dan menekankan tuntutannya agar London menghormati resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang meminta kedua belah pihak menggelar dialog terkait dengan sengketa tersebut.
Cameron minggu lalu mengatakan, 3.000 penduduk di Kepulauan Falkland, yang oleh Argetina disebut Malvinas, punya keinginan kuat untuk tetap menjadi warga Inggris dan memiliki kesempatan untuk mengekspresikan pandangan mereka dalam sebuah referendum terkait dengan status politik mereka pada Maret mendatang. Penduduk kepulauan itu diperkirakan akan tetap memilih untuk melanjutkan proses integrasi dengan Inggris.
Data sensus yang dirilis pada September menunjukkan, 95 persen warga menganggap dirinya sebagai penduduk Falkland, Inggris, atau Santa Helena, sebuah wilayah persemakmuran Inggris lain di Atlantik Selatan.
Argentina menginvasi Falkland tahun 1982, yang memaksa Perdana Menteri Inggris ketika itu, Margaret Thatcher, mengirimkan armada maritim guna merebut kembali kepulauan itu dalam sebuah perang yang menewaskan 225 tentara Inggris dan 649 tentara Argentina.
Cameron mengatakan, Inggris punya "pertahanan kuat" di kepulauan itu dan sejumlah pasukan serta jet tempur cepat sudah ditempatkan di sana.
Presiden Argentina Cristina Kirchner minggu lalu mengatakan bahwa Argentina dipaksa Inggris untuk menyerahkan Kepulauan Falkland dalam "sebuah pertempuran kolonialisme abad ke-19" dan meminta kepulauan itu diserahkan kembali ke Argentina.
Cameron menegaskan, dirinya sudah bersikap "sangat jelas" bahwa Inggris akan mempertahankan kepulauan itu dengan kekuatan militer. Dalam sebuah wawancara dengan BBC TV, Cameron mengatakan, "Saya mendapat laporan rutin terkait dengan masalah itu karena saya ingin memastikan pertahanan kita kuat."
Saat ditanya apakah Inggris siap berperang untuk mempertahankan kepulauan itu? Cameron menjawab, "Tentu saja, dan kita memiliki pertahanan yang kuat di Kepulauan Falkland. Itulah kunci utamanya, bahwa kita punya jet-jet tempur cepat yang ditempatkan di sana, kita punya pasukan yang ditempatkan Falkland."
Kementerian Luar Negeri Argentina langsung meradang dengan pernyataan Cameron itu. Kementerian itu menyoroti sifat "agresif kata-kata Perdana Menteri Inggris" tersebut dan menekankan tuntutannya agar London menghormati resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang meminta kedua belah pihak menggelar dialog terkait dengan sengketa tersebut.
Cameron minggu lalu mengatakan, 3.000 penduduk di Kepulauan Falkland, yang oleh Argetina disebut Malvinas, punya keinginan kuat untuk tetap menjadi warga Inggris dan memiliki kesempatan untuk mengekspresikan pandangan mereka dalam sebuah referendum terkait dengan status politik mereka pada Maret mendatang. Penduduk kepulauan itu diperkirakan akan tetap memilih untuk melanjutkan proses integrasi dengan Inggris.
Data sensus yang dirilis pada September menunjukkan, 95 persen warga menganggap dirinya sebagai penduduk Falkland, Inggris, atau Santa Helena, sebuah wilayah persemakmuran Inggris lain di Atlantik Selatan.
Argentina menginvasi Falkland tahun 1982, yang memaksa Perdana Menteri Inggris ketika itu, Margaret Thatcher, mengirimkan armada maritim guna merebut kembali kepulauan itu dalam sebuah perang yang menewaskan 225 tentara Inggris dan 649 tentara Argentina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar