Tahun
2012 merupakan masa pembicaraan korupsi terbanyak, sedangkan tahun 2013
merupakan tahun pencarian seorang presiden yang kelak akan memimpin
bangsa ini. Hal ini diutarakan oleh sang Ketua Palang Merah Indonesia
(PMI), Jusuf Kalla (JK) dalam acara ""Dialog Nasional 47 Tahun Tritura
Kembali ke Jati Diri Bangsa."
"Tahun kemarin adalah tahun
pencurian, sedangkan tahun ini adalah tahun pencarian," ujar JK di Balai
Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 7 Januari 2013.
Tahun 2012, tambah JK, merupakan tahun korupsi. Sepanjang tahun itu, banyak kasus korupsi yang diberitakan di media massa.
Sebut
saja kasus korupsi pengadaan Wisma Atlet, Hambalang, yang menyeret
sejumlah petinggi Partai Demokrat, seperti Andi Mallarangeng, Angelina
Sondakh, dan Nazaruddin. Lalu, ada kasus korupsi simulator SIM yang
dilakukan oleh Irjen Djoko Susilo, dan kasus pengadaan Alquran yang
dilakukan Zulkarnaen Djabar.
Sedangkan tahun 2013-2014 merupakan
masa-masa kondisi politik yang "memanas" karena tahun-tahun tersebut
adalah masa menjelang pemilu 2014. Banyak tokoh politik berlomba-lomba
mencalonkan dirinya di hadapan masyarakat untuk menjadi pemimpin bangsa.
Tidak sedikit mereka yang berlebihan dalam pencitraannya di hadapan
masyarakat, bahkan kadang-kadang ikut serta merasakan penderitaan rakyat
saat kampanye.
Seorang pemimpin yang baik bukanlah yang "lebay"
seperti yang disampaikan di atas, kata JK. Dia seharusnya memiliki
pencitraan yang natural dan tidak dibuat-buat. "Seorang pemimpin
seharusnya memiliki kinerja yang baik," katanya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar