Selamat Datang di Website blogger Jhon Demos Silalahi

22 Jan 2013

AH 64 Apache & Meriam 155 Caesar Kalimantan

Meriam 155mm Caesar Indonesia

Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Edhie Wibowo sedang mendatangkan meriam 155mm Caesar buatan Prancis, serta laras panjang lainnya, untuk pasukan Kodam XII/Tanjungpura, dalam menjaga perbatasan dengan Malaysia di Kalimantan Barat. Untuk tahap awal, Kodam XII/Tanjungpura akan dilengkapi satu Batalyon Altileri Medan dengan mengusung sekitar 30 meriam 155mm Caesar. Hal ini disampaikan KASAD saat mengunjungi Makodam XII/Tanjungpura, Pontianak.
Meriam 155mm Caesar adalah self-propelled howitzer bergerak, yang dipasang di atas truk Unimog 6×6. Dengan pengisian proyektil otomatis, meriam 155mm ini siap menembakkan 18 munisi dalam hitungan menit.


Howitzer 155mm Caesar

Howitzer Caesar dioperasikan oleh 3 hingga 5 kru dan bisa diangkut pesawat C130 Hercules untuk digerakkan dengan cepat. Di jalan beraspal, howitzer ini melaju hingga kecepatan 100 km/ jam. Sementara di medan off-road 50km/jam. Meriam otomatis ini memiliki jarak tembak 42 km (munisi ERFB) atau 50 km untuk munisi roket Batalyon Armed Caesar 155mm, bertugas sebagai supporting Batalyon Kavaleri yang membawa MBT Leopard 2A6. Pada tahap awal Kavaleri ini akan diperkuat 40 MBT Leopard 2, dipadukan dengan puluhan light tank lainnya. Batalyon kavaleri ini akan ditempatkan di kabupaten Bengkayang.



Kodam XII/Tanjungpura bertugas mengamankan wilayah Kalimantan Barat dan Tengah. Sementara Kodam VI/Mulawarman menjaga wilayah Kalimantan Timur dan Selatan.
Untuk mengamankan perbatasan Kalimantan Timur, Kodam VI Mulawarman akan dilengkapi peluncur roket multi laras MLRS. Kini Kodam Mulawarman sedang membangun pangkalan MLRS di wilayah Berau Kalimantan Timur. MLRS yang akan mereka gunakan kemungkinan HIMARS dan Roket Pindad.
Kodam Mulawarman juga akan disuport satuan Skuadron Helikopter Serbu. Informasi terakhir, Skuadron ini akan diisi Helikopter AH 64 Apache.


AH 64 Apache

Boeing AH-64 Apache merupakan helikopter serbu bermesin ganda dengan tandem cockpit untuk dua kru. Helikopter ini memiliki nose yang dilengkapi piranti sensor untuk mengakusisi posisi target, serta kemampuan perang malam (night vision). AH-64 Apache dipersenjatai M230 Chain Gun 30mm, misil AGM-114 Hellfire serta Hydra 70 rocket pods yang diinstal di 4 sayapnya. Apache dilengkapi berbagai peralatan perang canggih, untuk menjaga kehandalannya dalam bertempur.



“Pengadaan delapan unit helikopter tempur jenis Apache bukan karena ditawarkan begitu saja oleh pihak Amerika kepada pemerintah Indonesia. Rencana pembelian itu dilakukan sesuai dengan kebutuhan Indonesia”, ujar Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Kodam VI Mulawarman akan menggelar latihan pertempuran besar-besaran di Samboja, Semoi dan Sepaku Penajam pada awal bulan September 2012. Latihan ini untuk melihat kemampuan prajurit menggunakan peralatan tempur baru, sistem integrasi antar pasukan, serta menyusun berbagai strategi tempur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar