Selamat Datang di Website blogger Jhon Demos Silalahi

23 Jan 2013

Pangeran Harry Siap Hadapi Taliban Pakai Apache

Harry akan ditempatkan di Afghanistan hingga empat bulan mendatang.

Pangeran Harry dalam seragam militer. 
 
Pangeran Harry pernah mengejutkan Keluarga Kerajaan Inggris saat terlihat bugil dengan seorang perempuan tak dikenal dalam sebuah foto. Tapi kini Harry sudah kembali sibuk bertugas bersama Angkatan Udara Inggris.

Mengutip laman BBC, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Harry sudah ditempatkan di Afghanistan. Harry disebut akan bertugas di Afghanistan hingga empat bulan mendatang.  

Pangeran berusia 27 tahun yang merupakan pilot helikopter Apache ini akan ikut dalam misi Inggris melawan Taliban di Afghanistan. Saat ini Harry menjabat sebagai Kapten.

Ini merupakan misi kedua Harry di Afghanistan. Sebelumnya, adik Pangeran William ini pernah bertugas selama 10 pekan di provinsi Helmand pada 2007 - 2008 silam. Tapi Harry kemudian ditarik pulang saat media mengetahui keberadaannya.

Keberadaan Harry pun menjadi andalan. "Captain Wales (julukan Harry), dengan pengalaman sebelumnya sebagai Forward Air Controller dalam operasi, akan menjadi aset yang bermanfaat," ucap Kapten Jock Gordon dari AU Inggris.

"Dia akan menjalani kerja berat dan penuh tuntutan. Saya telah meminta agar dia bisa menjalani tugasnya dan fokus memberikan dukungan udara terhadap pasukan kami di darat," ujar Gordon.

Harry merupakan anggota Kerajaan Inggris pertama yang terlibat aktif dalam perang setelah Pangeran Andrew. Ketika itu, Andrew terlibat dalam perang Falkland.

Pilot Apache
Kualifikasi sebagai pilot Apache diperoleh Harry sejak Februari 2012. Sebelumnya, Pangeran dengan pangkat Kapten UI ini harus menjalani pelatihan selama 18 bulan di Inggris dan Amerika Serikat.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan serangan terhadap Apache Inggris terhitung rendah. Taliban sendiri pernah mengklaim menjatuhkan Apache di Afghanistan.

Apache merupakan helikopter yang didesain untuk memburu dan menghancurkan tank. Karena itu Apache diperlengkapi roket, misil, dan meriam otomatis.

Dalam misi sebelumnya, Harry bertugas sebagai Forward Air Controller yang mengarahkan pesawat dalam menjatuhkan bom di sejumlah posisi yang diduga sebagai lokasi beradanya pasikan Taliban.

Tapi Harry kemudian ditarik, sebab Kementerian Pertahanan mengatakan media di Australia dan AS terlalu memberikan detail mengenai keberadaan dan tugas Harry di Afghanistan saat itu.

Meski terlibat langsung dalam perang, April lalu Harry mengeluh dan merasa sia-sia dilatih mengendalikan helikopter jika kemampuannya itu tidak digunakan.

"Saya hanya membuang kesempatan orang lain jika saya juga tidak diizinkan keluar dari pekerjaan ini," ucap Harry saat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar