"Sudah lihat kan, tanggal 27 hujan gede ndak," kata Jokowi, retoris.
Gubernur DKi Jakarta, Joko Widodo, senang karena rekayasa hujan
oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui teknologi
modifikasi cuaca (TMC) berhasil dengan gemilang. Buktinya, intensitas
hujan rendah setelah upaya itu dilakukan.
"Ya ini kamu lihat saja hari ini, kemarin, kemarinnya lagi, gimana cuacanya, hujan ndak? Lihat saja sendiri buktinya," ujar Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 30 Januari 2013.
Rekayasa itu dilakukan untuk mengurangi curah hujan yang mengguyur Jakarta agar potensi banjir bisa diminimalisasi. Jokowi
menganggap BPPT telah berhasil menyiasati cuaca yang berdasar prediksi
bakal terjadi puncak hujan tertinggi pada 27 Januari 2013.
"Sudah lihat kan, tanggal 27 itu hujan gede ndak? Tidak kan. Itu kan tandanya proses itu berhasil," katanya.
Kepala Bidang Pengkajian Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan BPPT,
Tri Handoko Set, mengatakan rekayasa yang dilakukan selama lima hari
terakhir berjalan lancar dan cukup baik.
"Sistem pertumbuhan awan lima hari lalu cocok sekali dengan
kegiatan TMC, bisa mengurangi curah hujan dengan maksimal," ujar Tri
pada VIVAnews di Jakarta, Rabu 30 Januari 2013.
Selama percobaan TMC, dia menjelaskan, pertumbuhan gumpalan awan
terjadi sejak pagi hari dari wilayah barat yaitu Selat Sunda. Dengan
TMC, awan tersebut dihujankan sebelum sampai Jakarta. "Gumpalan awan itu
dihujankan (dibuat hujan) dari wilayah Pandeglang dan sekitar
perbatasan laut di sekitar situ," jelasnya.
Pagi tadi, BPPT sudah melakukan aktivitas rekayasa hujan
menggunakan alat darat. Tri Handoko berharap ke depannya, TMC bisa
maksimal seperti lima hari yang lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar