Selamat Datang di Website blogger Jhon Demos Silalahi

29 Jan 2013

Saran KEN Soal Wacana Kenaikan Harga BBM

KEN juga menanggapi kenaikan tarif tenaga listrik.

Chairul Tanjung

Komite Ekonomi Nasional (KEN) menyarankan pemerintah untuk mengambil opsi menghapuskan subsidi bahan bakar minyak untuk kendaraan pribadi dibanding menaikkan harga BBM.
Menurut Ketua KEN, Chairul Tanjung, subsidi BBM justru dinikmati kalangan yang mampu dan bukan masyarakat bawah.
"Filosofinya, subsidi BBM harus diberikan kepada orang yang seharusnya menerima subsidi. Sekarang ini, subsidi diberikan kepada orang yang tidak berhak," kata Chairul saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Senin 28 Januari 2013.
Orang-orang yang tidak berhak, CT --sapaan Chairul Tanjung-- menambahkan, adalah orang-orang kaya. Untuk itu, KEN menganjurkan adanya penghapusan subsidi BBM pada mobil pribadi.
Menurut dia, selama ini, sekitar 70 persen subsidi BBM dinikmati orang yang mampu. Tentunya, jika pemangkasan subsidi itu dilakukan, pemerintah bisa mengalihkannya kepada pengentasan kemiskinan. "Subsidi ini juga bisa dialihkan untuk pembangunan infrastruktur," ujar CT.
Selain itu, KEN menanggapi kenaikan tarif tenaga listrik yang berlaku sejak 1 Januari 2013. CT meminta agar pemerintah menghapuskan kenaikan tarif listrik kepada industri padat karya.
"Menurut saya, keberpihakan itu harus dilakukan, terutama pada industri yang spesifik," kata dia.
Dia menegaskan, industri dimaksud adalah yang menyerap tenaga kerja sangat banyak dan industri substitusi impor yang juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
"Itu dilakukan untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan pegawainya. Jadi, boleh keberpihakan dilakukan untuk itu," tutur CT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar