Saat ini, Indonesia berada di atas skor rata-rata 43 dari 100.
Ilustrasi grafik
|
Open Budget Index (OBI) 2012 yang diluncurkan Internasional Budget
Partnership, menunjukkan adanya peningkatan indeks transparansi anggaran
Indonesia.
Pada 2010, skor transparansi anggaran Indonesia dalam hal
menyediakan informasi anggaran secara substansial mencapai angka 51.
Namun, pada 2012, skornya meningkat menjadi 62.
Saat ini, Indonesia berada di atas skor rata-rata 43 dari 100 negara yang disurvei.
Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA)
Yuna Farhan, mengatakan bahwa menurut data, peningkatan skor OBI
2012 Indonesia karena ketersediaan delapan dokumen kunci anggaran yang
diteliti OBI.
"Pada APBN 2012, pemerintah membuat dan mempublikasikan informasi
anggaran di beberapa media dan laman Kementerian Keuangan. Sedangkan
LKPP (Laporan Keuangan Pemerintah Pusat) tahun 2010, yang sebelumnya
dibuat tidak bisa diakses tapi pada 2012 sudah dipublikasikan," kata
dia, saat berbicara di acara launching OBI 2012 Indonesia, di Jakarta, Minggu, 3 Februari 2013.
Peningkatan skor ini, menurut Yuna, juga dipengaruhi kecukupan
informasi dalam dokumen, seperti nota keuangan yang mulai bertambah dan
informasi target kinerja pemerintah.
Namun, dia mengaku bahwa dalam peningkatan skor OBI Indonesia pada
2012 itu masih memiliki kekurangan dan perlu dilakukan peningkatan
transparansi anggaran di Indonesia.
"Saat ini, pemerintah belum mempublikasikan in year report
atau realisasi anggaran pada tahun berjalan untuk tiga bulanan.
Misalnya pada 2012, Kementerian Keuangan membuat laporan realisasi tapi
terhenti pada bulan Agustus," tambah Yuna.
Selain itu, menurut Yuna, prestasi peningkatan indeks keterbukaan
anggaran Indonesia ini bukanlah sebuah keberhasilan pemerintah semata.
Peningkatan ini bisa dicapai karena faktor lahirnya UU Keterbukaan
Informasi Publik, partisipasi masyarakat sipil, dan inisiatif global
seperti open government.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar