Selamat Datang di Website blogger Jhon Demos Silalahi

18 Jan 2013

BI Ungkap Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Jebolnya kuota BBM bersubsidi memberikan tekanan pada nilai tukar.

 

Bank Indonesia mengungkapkan, meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Indonesia yang melebihi kuota 40 juta kiloliter tahun lalu telah memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah.

Menurut Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, peningkatan konsumsi BBM subsidi di dalam negeri memicu peningkatan impor. Apalagi, dengan harga minyak mentah yang terus naik, telah memperbesar defisit transaksi berjalan, sehingga menekan nilai tukar.

"Pada gilirannya (kelebihan kuota konsumsi BBM subsidi) dapat memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah," kata Darmin di Gedung DPR, Jakarta, Senin 14 Januari 2013.

Darmin juga menambahkan, kenaikan konsumsi dalam negeri juga telah membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan kondisi tersebut berdampak buruk pada kesehatan fiskal pemerintah.

"Hal ini mempengaruhi nilai tukar, sehingga menimbulkan persepsi negatif," tegasnya

Sebelumnya, Darmin menjelaskan, sepanjang 2012, nilai tukar mengalami depresiasi dengan volatilitas yang cukup rendah. Rupiah secara point-to-point melemah 5,91 persen (yoy) selama tahun lalu ke level Rp9.638 per dolar AS.

Tekanan depresiasi terutama terjadi pada triwulan II dan III tahun 2012 terkait dengan memburuknya kondisi perekonomian global, khususnya di kawasan Eropa, yang berdampak pada penurunan arus masuk portofolio asing ke Indonesia. Berdasarkan data kurs tengah BI pada Senin, rupiah berada pada level Rp9.670 atau melemah dibanding Jumat akhir pekan lalu Rp9.660 per dolar AS.

NILAI TUKAR RUPIAH                                                    REGIONAL INDEX 
Dollar - Rupiah                                                                     Saham - IHSG                               
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar