Selamat Datang di Website blogger Jhon Demos Silalahi

18 Jan 2013

Dahlan Larang Pertamina dan PLN Beli Dolar AS dari Pasar Uang

Kebutuhan dolar AS dua BUMN itu akan dipenuhi oleh Bank Indonesia.

 

Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, telah menginstruksikan Pertamina dan PLN untuk tidak lagi membeli dolar AS dari pasar uang dalam memenuhi kebutuhan perusahaan. Bank Indonesia yang akan penuhi kebutuhan dolar bagi mereka.

Demikian kesepakatan Menteri BUMN dengan Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, dalam rangka penguatan kurs rupiah. Dahlan mengatakan selama ini Pertamina mempercayakan pengadaan dolarnya kepada tiga bank BUMN, yaitu Mandiri, BRI dan BNI.

"Tapi bank-bank tersebut lantas mencari dolar di pasar uang. Ini menimbulkan kesan bahwa Pertamina selalu mencari dolar sendiri di pasar uang," kata Dahlan dalam keterangan kepada pers Rabu 16 Januari 2013.

Sesuai dengan kesepakatan Menteri BUMN dan Gubernur BI, tiga bank BUMN tersebut tidak akan mencari dolar untuk Pertamina di pasar uang. "BI yang menyediakan dolar untuk tiga bank tersebut bagi keperluan Pertamina," ujar Dahlan.

Pertamina memang memerlukan dolar AS dalam jumlah besar, bahkan bisa mencapai sepertiga kebutuhan dolar nasional. Keperluan ini untuk mendukung impor bahan bakar minyak (BBM), yang pemakaiannya terus meningkat.

"Pengendalian pemakaian BBM akan mengurangi tekanan kebutuhan dolar Pertamina," katanya. "Besarnya pemakaian BBM di samping membengkakkan subsidi dari APBN juga memberi tekanan pada rupiah," lanjut Dahlan.

Dengan kesepakatan baru tersebut, diharapkan pasar dolar AS bisa lebih tenang. "Pertamina tinggal mengajukan berapa dolar yang diperlukan melalui tiga bank tersebut. BI yang menyediakan," kata Dahlan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar