Selamat Datang di Website blogger Jhon Demos Silalahi

18 Jan 2013

Ini Dia Transportasi Masa Depan Jakarta

Jakarta - Jakarta wajib punya moda transportasi massal masa depan untuk mengurai kemacetan parah akibat 'kebanjiran' kendaraan pribadi. Secara kualitas dan kenyamanan, moda transportasi publik Jakarta saat ini belum memadai.

Selain itu, sarana ransportasi di tanah Betawi ini juga belum optimal terkoneksi antara satu moda dengan moda lainnya seperti negara tetangga Singapura.

Namun, mulai 2013, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyetujui beberapa proyek pengembangan moda transportasi masa depan. Selain itu, ada juga usulan moda transportasi dari BUMN di luar proyek milik pemprov DKI.

Mau tahu, transportasi publik masa depan DKI? Berikut hasil penelusuran detikFinance, Kamis (17/1/2013).

1. MRT

img
Jakarta berencana memiliki moda transportasi masa depan berupa Mass Rapid Transit (MRT).
Moda transportasi yang rencananya akan dibangun di bawah tanah (under ground) dan melayang (elevated) ini, pada tahap awal bisa mengangkut 1.500 penumpang sekali jalan dan berkapasitas angkut 412.000 orang/hari.

Proyek MRT tahap I sepanjang 23,8 kilometer, rencananya menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI, koridor utara-selatan, jalur MRT terdiri dari 13 stasiun MRT. Yaitu sebanyak 7 stasiun sepanjang 7 km berada di atas (elevated/layang) yaitu stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Targetnya mulai dibangun awal 2013 dan bisa selesai akhir 2016.

Namun, proyek MRT masih menggantung karena Gubernur DKI Jakarta, Jokowi masih meminta porsi pembiayaan lebih dominan datang dari pemerintah pusat. Selain itu, Jokowi juga masih mengevaluasi ulang proyek ini.

2. KRL Commuter Line Jabodetabek

img
DKI sebetulnya telah memiliki moda transportasi yang menghubungkan antara daerah di sekitar Jakarta yakni KRL Commuter Line Jabodetabek. Namun, moda transportasi massal yang dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (persero) ini, belum optimal karena baru bisa mengangkut 450.000-500.000 penumpang per hari.

Di 2013, KAI mulai secara bertahap melakukan revitalisasi stasiun dan penambahan armada KRL untuk mengejar daya angkut 1,2 juta penumpang per hari dalam 5 tahun ke depan.

3. KRL Bandara Soekarno Hatta

img
Kereta masih menjadi moda andalan yang tepat waktu untuk mengurai kemacetan DKI. PT Kereta Api Indonesia (persero) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersinergi mengembangkan kereta listrik menuju bandara di Cengkareng Tangerang.

Melalui KRL Commuter Line Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), masyarakat yang akan berpergian dari atau menuju bandara bisa memperhitungkan waktu tempuh perjalanan dengan pasti.

KRL yang bakal beroperasi awal 2014 ini, direncanakan bisa mengangkut sekitar 600 penumpang sekali jalan dengan total 32 kali perjalan setiap harinya. Nantinya, KRL yang dibanderol Rp 75.000 per orang ini, akan berangkat dari stasiun modern yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman Jakarta yakni dengan nama stasiun Sudirman Baru.

4. Monorel

img
Awal 2013, penduduk Jakarta akan menyaksikan pengembangan moda transportasi baru yang sempat tertunda beberapa tahun yakni monorel Jakarta. PT Jakarta Monorail selaku pemilik konsesi trayek lama monorel yaitu rute hijau (green line) dan rute biru (blue line) siap melanjutkan mega proyek transportasi masa depan dengan rute melingkar di dalam kota ini, setelah disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta, Jokowi.

Namun, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) bersama konsorsium perusahaan pelat merah juga menawarkan proposal monorel Jakarta yang lebih lengkap karena terintegrasi dengan moda transortasi lain dan berangkat dari sentra penyumpang kemacetan DKI yakni Cibubur dan Bekasi Timur. Selain itu, kedepannya ADHI cs siap menambah rute dari Tangerang menuju Pal Merah Jakarta.

5. Busway

img
Busway atau transJakarta merupakan moda yang telah eksis sejak 9 tahun silam semasa gubernur DKI dijabat oleh Soetiyoso. Saat ini telah terbangun 11 koridor dari target 15 koridor yang direncanakan.
Akhir Januari ini, akan ada tambahan satu koridor lagi. Di bawah komando Gubernur DKI Jakarta, Jokowi, ditargetkan akan ada penambahan armada baru hingga 1.000 unit dan dilakukan integrasi antara busway dan kopaja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar